Rabu 05 Aug 2020 04:33 WIB

Korut Waspada Setelah Korsel Alami Banjir

Sebanyak 14 orang meninggal akibat banjir Korsel.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Indira Rezkisari
Pemandangan dari Jembatan Jamsu di sungai Han yang meluap, Selasa (4/8). Belasan orang meninggal dan belasan lagi hilang akibat banjir yang disebabkan hujan lebat yang memicu banjir dan luapan lumpur di Seoul, Korsel.
Foto: EPA-EFE/JEON HEON KYUN
Pemandangan dari Jembatan Jamsu di sungai Han yang meluap, Selasa (4/8). Belasan orang meninggal dan belasan lagi hilang akibat banjir yang disebabkan hujan lebat yang memicu banjir dan luapan lumpur di Seoul, Korsel.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Banjir di Korea Selatan menyebabkan 14 orang meninggal dan lebih dari 1.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka setelah 42 hari hujan berturut-turut. Musim hujan terpanjang dalam tujuh tahun terakhir di Korea Selatan ini memicu banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah.

Hujan deras ini menggenangi tanah pertanian dan membanjiri sebagian jalan raya dan jembatan utama di Seoul. Para korban termasuk tiga warga Selandia Baru ditemukan meninggal pada Senin (3/8) setelah tanah longsor melanda pondok liburan di Gapyeong.

Baca Juga

Kementerian Luar Negeri Selandia Baru mengatakan, mereka mengetahui kematian itu dan memberikan bantuan konsuler. Namun, Pemerintah Selandia Baru tidak menguraikan secara lebih rinci.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyatakan keprihatinannya terhadap dampak hujan tersebut. Ia mendesak jajarannya untuk melakukan upaya yang maksimal untuk mencegah kematian lebih lanjut.

Sebagian besar jalan dan jembatan banjir di sepanjang Sungai Han. Hal ini menyebabkan lalu lintas dan infrastruktur rusak. Namun pada Selasa (4/8) fasilitas ini kembali beroperasi.

Sementara itu, di Korea Utara, media pemerintah juga memperingatkan kemungkinan banjir. "Semua sektor ekonomi nasional sedang mengambil langkah-langkah untuk mencegah kerusakan akibat hujan lebat," kata kantor berita negara KCNA dilansir dari Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement