Selasa 04 Aug 2020 19:22 WIB

Nunukan Segera Buka KBM Tatap Muka di Sekolah

KBM secara tatap muka direncanakan dibuka kembali pada 18 Agustus 2020

Sejumlah sekolah di Kota Bekasi melakukan simulasi belajar tatap muka, Senin (3/8).
Foto: Eva Rianti
Sejumlah sekolah di Kota Bekasi melakukan simulasi belajar tatap muka, Senin (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara segera membuka kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah. Langkah itu dilakukan setelah ditetapkan sebagai zona hijau pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan, Junaedi di Nunukan, Selasa (4/8) membenarkan KBM secara tatap muka direncanakan dibuka kembali pada 18 Agustus 2020. Sekolah yang dibuka kembali KBM tatap muka, dimulai dari tingkat sekolah lanjutan pertama (SMP) baik negeri maupun swasta. Setelah melihat perkembangan pandemi Covid-19 benar-benar aman, katanya, maka sekolah tingkat dasar pun akan dibuka. Sedangkan berikutnya pendidikan anak usia dini (PAUD).

Baca Juga

Hanya saja, kata dia, syarat yang perlu dipenuhi oleh sekolah yang akan membuka kembali PBM tatap muka, antara lain mengajukan permohonan, bersedia menyediakan tempat cuci tangan dan cairan pembersih tangan, surat kesepakatan kepala sekolah dan komite serta surat pernyataan orang tua siswa. Junaedi mengharapkan perkembangan pandemi di daerah itu tidak mengalami perubahan lagi, di mana sejak pertengahan Juli 2020, pasien positif Covid-19 dinyatakan telah sembuh semua.

Pada kesempatan sebelumnya, Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid mengatakan rencana membuka kembali sekolah di tengah pandemi bakal dilakukan secara bertahap, dimulai dari sekolah yang dijamin siswa-siswinya mampu menerapkan kedisiplinan protokol kesehatan.

"Sekolah akan kita buka kembali mungkin secara bertahap. Kita akan mulai dari sekolah yang bisa menjamin menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin," ujar dia.

Kepala Bidang Pembinaan SD dan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan Widodo menjelaskan sekolah yang akan dibuka KBM tatap muka nantinya harus siap menjamin pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat. Penerapan protokol kesehatan itu, seperti memakai masker yang ditanggung oleh siswa-siswi bersangkutan dan menjaga jarak dalam kelas.

Bagi sekolah bersangkutan, katanya, selama dibuka kembali pembelajaran tatap muka akan dibagi dua gelombang. Karena dianjurkan jumlah siswa dalam satu kelas maksimal 18 orang.

Selain itu, jam belajar dikurangi sekitar 50 persen. Misalnya, sebelum pandemi Covid-19 dalam satu jam belajar sekitar 40 menit, nantinya maksimal 20 menit.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement