Selasa 04 Aug 2020 19:00 WIB

Malang Siapkan Fasilitas Wi-Fi untuk Pelajar

Fasilitas tersebut disiapkan di aula kantor Kelurahan Bandulan, Kota Malang.

Logo Wifi atau internet nirkabel.
Foto: Flickr
Logo Wifi atau internet nirkabel.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, menyiapkan fasilitas Wi-Fi gratis untuk para pelajar yang terdampak pandemi Covid-19 pada tiap-tiap kelurahan yang ada di wilayah di kota itu.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, salah satu kelurahan yang sudah menyiapkan fasilitas Wi-Fi gratis adalah di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun.

Baca Juga

"Ke depan, saya minta seluruh kelurahan di Kota Malang bisa memfasilitasi Wi-Fi gratis untuk menunjang para pelajar dalam mengikuti aktivitas belajar online selama pandemi Covid-19," kata Sutiaji, di Kota Malang, Selasa.

Fasilitas tersebut disiapkan di aula kantor Kelurahan Bandulan, Kota Malang. Pada tiap sesi hanya diperbolehkan sepuluh orang pelajar yang berada di ruangan tersebut. Layanan tersebut dibuka pada Senin hingga Jumat, mulai pukul 08.00-15.00 WIB.

Sutiaji menambahkan, fasilitas jaringan internet gratis di Kelurahan Bandulan tersebut, disiapkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang. Para pelajar bisa melakukan proses belajar daring tanpa terkendala gangguan jaringan internet.

Menurut Sutiaji, inovasi yang dilakukan Kelurahan Bandulan tersebut diharapkan bisa dijadikan proyek percontohan untuk kelurahan lain yang ada di wilayah Kota Malang yang memiliki 57 kelurahan itu.

"Inovasi yang dilakukan Kelurahan Bandulan ini, diharapkan bisa dicontoh oleh kelurahan-kelurahan lain yang ada di wilayah Kota Malang," tambah Sutiaji.

Sejak terjadi pandemi Covid-19, kegiatan belajar secara tatap muka di Indonesia dihentikan untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19. Sistem pembelajaran selama pandemi Covid-19, juga dilakukan secara daring.

Sutiaji menambahkan, pihaknya juga mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang untuk meminta pihak sekolah melakukan realokasi anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS), daerah, ataupun nasional untuk pembelian paket data para siswa.

"Saya mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk meminta pihak sekolah melakukan realokasi anggaran Bosda, maupun Bosnas untuk pembelian paket data siswa. Sehingga, dapat membantu anak-anak pada saat belajar di rumah," kata Sutiaji.

Di Kota Malang, terdapat 742 kasus konfirmasi positif Covid-19. Dari total kasus konfirmasi positif tersebut, sebanyak 59 orang dinyatakan meninggal dunia, 407 orang dinyatakan sembuh, dan 244 orang lainnya masih menjalani perawatan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement