Senin 03 Aug 2020 18:01 WIB

SMPN 2 Kota Bekasi Gelar Simulasi Belajar Tatap Muka

Kelas hanya akan diisi oleh 18 siswa yang datang secara bergantian.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah sekolah di Kota Bekasi melakukan simulasi belajar tatap muka, Senin (3/8).
Foto: Eva Rianti
Sejumlah sekolah di Kota Bekasi melakukan simulasi belajar tatap muka, Senin (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Beberapa sekolah role model di Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai melakukan simulasi pembelajaran tatap muka per Senin (3/8). Simulasi ini akhirnya dilakukan setelah terus diundur sejak 13 Juli 2020 lalu.

Kepala SMP Negeri 2 Kota Bekasi Syamsu mengatakan sekolah role model ini akan diujicoba mulai 3 Agustus hingga 28 Agustus mendatang. Nantinya, satu kelas akan diisi dengan kapasitas 18 siswa. Setiap harinya, siswa yang melakukan pembelajaran tatap muka datang bergantian.

"Karena durasi kita tanggal 3 sampe tanggal 28, maka ada kemungkinan siswa ikut sekali. Kan sehari 18 tim kita sudah menyusun siapa kelas 7 18 hari ini. Besok juga siapa kelas 8 besok," kata Syamsu kepada wartawan, Senin (3/8).

Adapun, Syamsu mengatakan ada delapan langkah SOP dalam menerapkan simulasi pembelajaran tatap muka ini. Di antaranya dari mulai datang, didrop orang tua, cuci tangan, cek suhu, masuk kelas, cara belajar, cara istirahat, dan cara siswa saat hendak pulang.

Syamsu menyebut setiap orang tua yang menyetujui kegiatan belajar tatap muka di sekolah wajin menandatangani surat bermaterai. "Dicek juga surat izin orangtua dengan materai. Pagi-pagi disatpam ditunjukkan (suratnya), anak anak sudah terjadwal masuknya. Jadi pas di dalam kelas baru dikumpulkan ke guru," ujar dia.

Selanjutnya, kata Syamsu, nantinya pihak sekolah akan melakukan monitoring evaluasi mingguan terkait kegiatan belajar tatap muka ini. Sebelumnya, diketahui pada Senin (27/7), Pemkot Bekasi bersama Ketua Dewan Pendidikan Kota Bekasi menandatangani MoU empat sekolah role model dengan berpegang pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Bekasi, Ali Fauzi menyebut sekolah role model harus memastikan protokol kesehatan telah dipenuhi sekolah role model ini. Tak kalah penting, persetujuan orang tua juga menjadi hal penting yang tak boleh dilewatkan dalam proses pembelajaran tatap muka.

"Penyataan orang tua kesiapan putra putrinya untuk sekolah tatap muka. Protokol harus dipenuhi sekolah role model dan menjadi contoh model buat sekolah lain sehingga rasa was-was kepada sekolah sedikit berkurang sepanjang mengikuti protokol kesehatan," ujar Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement