Senin 03 Aug 2020 14:08 WIB

Arcandra: Akuisisi Aset Dominion Energy Positif Bagi PGN

Arcandra yakin PGN dapat mengoptimalkan peluang pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Arcandra Tahar
Foto: Republika/Prayogi
Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Arcandra Tahar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Arcandra Tahar menilai akuisisi Berkshire Hathaway terhadap aset Dominion Energy senilai 10 miliar dolar AS cukup positif bagi PGN. Menurut Arcandra, model bisnis dari aset yang baru diakusisi oleh perusahaan investasi milik Warrent Buffet itu seperti halnya bisnis PGN.

"Akuisisi aset Dominion Energy yang dilakukan Warrent Buffet ini sangat menarik karena dilakukan pertama kali sejak terjadi pandemi Covid-19 Maret lalu. Lebih menarik lagi model bisnis Dominion Energy itu seperti PGN," kata Arcandra dalam akun media sosialnya dikutip Antara di Jakarta, Senin.

Baru-baru ini Berkshire Hathaway Energy mengakuisisi 100 persen Transmisi Energi Dominion, Questar Pipeline, dan Transmisi Gas Carolina, serta 50 persen Sistem Transmisi Gas Iroquois. Berkshire juga akan mengakuisisi 25 persen dari Cove Point LNG, fasilitas ekspor-impor dan penyimpanan untuk gas alam cair, salah satu dari hanya enam di Amerika Serikat.

Sebagai investor yang sudah teruji, keputusan Buffet masuk ke bisnis midstream gas bumi menandakan bahwa sektor ini memiliki potensi dan prospek yang cerah. Apalagi akuisisi itu merupakan yang pertama dilakukan Buffet sejak pandemi Covid-19 menghantam ekonomi dan pasar saham di seluruh dunia Maret lalu.

Lebih jauh Arcandra mengatakan Buffet dikenal sebagai salah satu investor hebat dengan strategi investasi yang sering anomali dengan perilaku investor besar lainnya di dunia. Namun dengan strategi investasi yang berbeda itu, Buffet terbukti berhasil mengembangkan asetnya jauh melebihi investor saham lainnya.

Dengan kelihaiannya itu juga Buffet selalu tercatat dalam lima besar orang terkaya di dunia versi Forbes selama bertahun-tahun. "Kita mengenal Buffet sebagai investor yang bisa melihat jauh di depan. Strategi investasinya selalu berbasis fundamental bisnis dan berorientasi pada investasi jangka panjang. Pilihan aset oleh Buffet ini juga menandakan bahwa sektor energi, khususnya midstream gas sangat prospektif," lanjutnya.

Berangkat dari keyakinan Buffet terhadap bisnis midstream gas, Arcandra yakin PGN dapat mengoptimalkan peluang pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui penyediaan energi yang ramah lingkungan, bersih, dan efisien. Apalagi sebagai pionir pembangunan infrastruktur gas bumi, PGN menguasai lebih dari 90 persen jaringan pipa gas distribusi dan transmisi atau lebih dari 10 ribu Km.

"Penguatan infrastruktur, pembangunan storage gas bumi seperti yang telah dan akan dilakukan PGN akan menjadi aset menarik di masa depan," katanya.

Sejalan dengan optimisme Buffet berinvestasi di midstream gas itu, Arcandra mengungkapkan PGN juga akan terus memperkuat posisinya dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur gas bumi di Tanah Air. Baik dalam bentuk jaringan pipa gas, maupun infrastruktur lainnya yang mendukung terciptanya perluasan pemanfaatan gas bumi di berbagai segmen pasar seperti industri, UMKM, kelistrikan hingga rumah tangga.

"Pembangunan infrastruktur gas akan terus kita lakukan secara lebih efisien dengan mengedepankan teknologi dan mengoptimalkan aspek komersialnya. Salah satu proyek yaitu Pipa Minyak ke Blok Rokan dapat kita pangkas biayanya hingga 150 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,1 triliun," ungkap Arcandra.

Selain proyek pipa minyak Duri-Rokan, PGN saat ini juga sedang melakukan evaluasi terhadap sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satunya adalah proyek storage LNG di Teluk Lamong, Surabaya.

"Masih ada ruang untuk efisiensi biaya investasi di Teluk Lamong. Dan itu yang akan terus kita lakukan di PGN, sehingga bisnis gas ini menjadi semakin kompetitif dan mampu menjangkau lebih banyak pasar di berbagai wilayah Indonesia, Insya Allah," jelas Arcandra.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement