Ahad 02 Aug 2020 16:13 WIB

Limbah Penyembelihan Hewan Qurban Jangan Dibuang Sembarangan

Limbah qurban berbentuk apapun enggak boleh dibuang ke sungai maupun saluran air.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Panitia memotong daging hewan qurban sebelum dibagikan.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Panitia memotong daging hewan qurban sebelum dibagikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Selatan meminta agar panitia qurban melakukan tindakan berbeda untuk limbah padat dan cair dari penyembelihan hewan qurban. Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Selatan, Hasudungan mengatakan, limbah padat seperti jeroan, harus dimasukan ke dalam plastik terlebih dahulu sebelum dibuang ke tempat pembuangan sampah.

“Setelah itu nanti akan dikumpulkan oleh petugas PPSU dan dibawa ke tempat pembuangan akhir,” kata Hasudungan, Ahad (2/8).

Sementara itu, untuk limbah padat berupa kulit hewan, dikatakan Hasudungan sudah diambil oleh jagal untuk dijual ke pengrajin. “Biasanya dijual ke pengrajin bedug, kerupuk kulit, atau kerajinan tangan lain,” ujar dia.

Hasudungan melanjutkan, untuk limbah cair pihak penyembelih hewan qurban dapat menampungnya di tangki septik masjid masing-masing. Seperti misalnya sisa-sisa pencucian darah dan jeroan dari hewan qurban.

Sebelumnya, masjid-masjid tersebut mendapatkan bantuan sedot tangki septik gratis dari program yang dilaksanakan oleh PD PAL Jaya, Baznas Bazis, dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi DKI Jakarta. Hasudungan menuturkan, setiap masjid mendapat bantuan sedot tangki septik gratis sebanyak 2m kubik.

"Limbah berbentuk apapun enggak boleh dibuang ke sungai maupun saluran air," ujar dia.

Sisa-sisa tinja dan jerami juga dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik oleh warga di kebunnya masing-masing. Untuk kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan, sejumlah limbah padat dibawa ke kebun di daerah Bogor untuk diolah kembali.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan, Muhammad Amin mengatakan tonase sampah pasca penyembelihan di Jakarta Selatan pada Jumat (31/7) sebanyak 1.253,88 ton.

“Kalau tonase sampah di Jaksel sehari-hari sebanyak 1.700 sampai 1.800 ton per-hari,” ujar Amin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement