Ahad 02 Aug 2020 08:19 WIB

Samsung Segera Tutup Pabrik Terakhirnya di China

Samsung mempertimbangkan perang dagang AS-China yang berdampak pada pasokan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Samsung Electronics Co akan menghentikan operasional pabrik terakhirnya di China.
Foto: EPA
Samsung Electronics Co akan menghentikan operasional pabrik terakhirnya di China.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Samsung Electronics Co akan menghentikan operasional pabrik terakhirnya di China. Raksasa teknologi Korea Selatan ini mengatakan pada hari Sabtu (1/8), untuk mengalihkan produksinya dari negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Samsung memikirkan kembali produksi dan rantai pasokan mereka di tengah meningkatnya biaya tenaga kerja China, perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang berkelanjutan, dan pukulan dari pandemi Covid-19.

Baca Juga

Sekitar setengah dari 1.700 karyawan pada kontrak di Samsung Electronics Suzhou Computer akan terpengaruh, kecuali mereka yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan. South China Morning Post melaporkan pada Jumat (31/7), mengutip pemberitahuan kepada staf Samsung.

"Pabrik di China mengirimkan barang senilai 4,3 miliar dolar AS pada tahun 2012, angka yang turun menjadi satu miliar dolar AS pada tahun 2018," kata koran Hong Kong tersebut.

Seorang juru bicara Samsung menolak untuk mengomentari pendapatan dan pengiriman terbaru pabrik, juga detail nasib karyawannya. Perusahaan menyatakan, China tetap menjadi pasar yang penting bagi Samsung dan akan terus menyediakan produk dan layanan superior bagi konsumen China.

Samsung menutup pabrik ponsel pintar terakhirnya di China tahun lalu. Fasilitas yang tersisa termasuk dua lokasi pabrik semikonduktor di Suzhou dan Xi'an.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement