REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Duta Besar A.S. untuk Turki David Satterfield dan keluarganya mengunjungi Hagia Sophia untuk melihat pekerjaan restorasi dilakukan di lokasi setelah dikonversi menjadi masjid. Adanya langkah ini jelas merupakan kejutan di tengah ramai kontroversi penggunaan Hagia Sophia menjadi masjid kembali.
“Duta Besar Satterfield mengunjungi Hagia Sophia untuk mengagumi keagungan dan kejeniusan teknisnya. Dan ia ingin lebih memahami pekerjaan renovasi dan restorasi yang akan diselesaikan untuk menjaga nilai universal dan melanjutkan akses ke bangunan monumental ini,” kata kedutaan AS di Turki pada 30 Juli lalu, seperti dikutip duvarenglish.com.
Satterfield didampingi oleh Konsul Jenderal AS A. Daria Darnell dan karyawan kedutaan selama kunjungannya ke Hagia Sophia itu.
Kunjungan tersebut berlangsung selama 45 menit. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Coşkun Yılmaz dan imam kepala masjid, Prof. Mehmet Boynukalın, juga hadir mendampinginya.
Seperto diketahui pro kontra membayangi konversi Hagia Sophia. Presiden AS Donald Trump ikut mengecamnya. Unesco pun merasa prihatin. Paus di Vatikan menyatakan tertekan atas keputusan itu. Tapi Presiden Turki Erdogan tak bergeming. Menurut dia, meskipun kini menjadi masjid, Hagia Sophia terbuka untuk dikunjungi siapapun. Berbeda dengan sebelumnya saat menjadi museum, Hagia Sophia kata Erdogan malah kini bisa dikunjungi tanpa perlu membayar karcis.