Sabtu 01 Aug 2020 16:16 WIB

Duterte Sarankan Warga Bersihkan Masker Pakai Bensin

Saran Duterte ditentang oleh para ahli medis di Filipina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengusulkan kepada warganya agar menggunakan bensin sebagai disinfektan untuk masker. Dia menyebut sarannya itu bukan lelucon.

"Apa yang katakan itu benar. Pergi saja ke pom bensin, lalu dapatkan beberapa tetes, itu disinfektan," kata Duterte dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada Jumat (31/7).

Baca Juga

Pada kesempatan itu, Duterte pun meyakinkan bahwa usulannya bukan lelucon. "Saya tidak bercanda. Itu benar. Anda pikir saya hanya bercanda," ujarnya.

Para ahli medis Filipina telah bereaksi atas usulan Duterte. Mereka mengatakan membersihkan masker menggunakan bensin tidak direkomendasikan. “Anda tidak bisa menggunakan bensin sebagai disinfektan. Menghirupnya dapat menyebabkan bahaya dan dapat menyebabkan lebih banyak masalah seperti penyakit pernapasan," kata Presiden Asosiasi Medis Filipina Jose Santiago.

Senator Risa Hontiveros turut melarang warga menuruti usulan Duterte. "Jangan mencoba hal ini di rumah. Cek fakta: bensin dan solar tidak boleh digunakan dalam disinfektan," kata dia melalui akun Twitter pribadinya.

Pekan lalu Duterte mengancam akan memenjarakan warganya yang tak mengenakan masker dan menerapkan penjarakan fisik. Hal itu dia sampaikan saat angka infeksi dan kematian akibat Covid-19 di sana terus meningkat.

"Kami tidak memiliki keraguan dalam menangkap orang," kata Duterte dalam pidatonya pada 21 Juli lalu.

Menurut dia, warga yang tak mengenakan masker dapat dikategorikan melakukan kejahatan serius. Hal itu karena mereka dapat atau berpotensi menyebarkan virus korona.

"Jika Anda dibawa ke kantor polisi dan ditahan di sana, itu akan memberi Anda pelajaran untuk selamanya," ujar Duterte tentang siapa pun yang tertangkap basah tak mengenakan masker.

Sejak penerapan karantina wilayah atau lockdown dilonggarkan pada Juni lalu, kasus Covid-19 di Filipina meningkat lima kali lipat. Sejauh ini Filipina telah memiliki 93.354 kasus Covid-19 dengan korban meninggal sebanyak 2.023 jiwa.

Petugas kesehatan, termasuk ahli mikrobiologi, penyakit menular dan pakar kesehatan masyarakat, dokter anak serta perawat telah menyerukan agar lockdown diterapkan kembali selama dua pekan di ibu kota Manila dan provinsi lain di wilayah selatan. Mereka meminta lockdown diberlakukan hingga pertengahan Agustus.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement