jatimnow.com - Sembilan orang di Kabupaten Ponorogo terkonfirmasi Covid-19. Dari sembilan orang itu, dua di antaranya adalah petugas Bawaslu Kabupaten Ponorogo.
"Dua orang itu, satu merupakan PNS yang bertugas di kantor Bawaslu. Sedangkan satunya Bawaslu Kecamatan Bungkal," ujar Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, Sabtu (1/8/2020).
Sebelumnya 519 petugas Bawaslu melakukan rapid test massal dan hasilnya ada 11 orang yang reaktif. Setelah di swab, 2 diketahui positif.
"Mereka menjalani perawatan di rumah sakit untuk isolasi. Keduanya ketahuan reaktif saat melakukan rapid test massal oleh Bawaslu. Usai dinyatakan reaktif langsung diambil swab untuk pemeriksaan PCR," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Ponorogo Muhammad Syaifulloh mengatakan pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfektan setelah satu PNS dinyatakan positif.
"Senin (3/8) nanti akan langsung disemprot disinfektan," katanya.
Meski ditemukan petugas positif, nanti tidak akan dicoret atau diganti.
"Jika nanti ada yang reaktif dan menunggu hasil swab harus karantina mandiri, jika positif harus sembuh dulu," terangnya.
Dia mengaku perbedaan kebijakan ini bukan tanpa alasan. Karena tugas Bawaslu itu berbeda dengan petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) yang tugasnya hanya sebulan.
"Kalau Bawaslu kan dari awal tahapan pemilu sampai akhir. Tidak hanya beberapa bulan saja, " urainya.
Untuk pekerjaan pengawas yang positif bisa digantikan sementara oleh staf di kecamatan. Ketika menjalani masa karantina, petugas diberikan cuti.
Jika ada urusan pekerjaan, maka akan menggunakan sistem work from home (WFH) atau petugas juga bisa bekerja dari tempat isolasi.
"Karena cuti, tidak bisa menerima uang perjalanan dinas atau transport yang kaitannya dengan kegiatan. Namun untuk gaji, tetap diberikan," tandasnya.
Data kasus konfirmasi positif di Ponorogo, total ada 198 pasien dengan rincian 167 orang sembuh, 5 meninggal dunia dan 26 jiwa menjalani isolasi di rumah sakit dan shelter.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
