Sabtu 01 Aug 2020 15:00 WIB

Seberapa Besar Kekuatan Militer Iran? Ini Penjelasannya

International Institute for Strategic Studies sebut Iran punya 523 ribu tentara aktif

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Pasukan Garda Revolusi Iran. International Institute for Strategic Studies sebut Iran punya 523 ribu tentara aktif. Ilustrasi.
Foto: AP
Pasukan Garda Revolusi Iran. International Institute for Strategic Studies sebut Iran punya 523 ribu tentara aktif. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran merupakan salah satu negara paling berpengaruh di kawasan Timur Tengah. Dengan predikat demikian, muncul pertanyaan seberapa besar pasukan yang dimiliki Iran.

Dilaporkan laman BBC awal tahun ini, menurut International Institute for Strategic Studies yang berbasis di Inggris, Iran diperkirakan memiliki 523 ribu tentara aktif. Sebanyak 350 ribu personel berada di pasukan reguler. Kemudian setidaknya 150 ribu lainnya tergabung dalam Korps Garda Revolusi Iran.

Baca Juga

Terdapat 20 ribu personel tambahan dalam pasukan angkatan laut Garda Revolusi Iran. Kelompok itu mengoperasikan sejumlah kapal patroli bersenjata di Selat Hormuz, tempat beberapa konfrontasi yang melibatkan kapal tanker berbendera asing pada 2019.

Garda Revolusi Iran juga mengendalikan unit Basij, kekuatan sukarela yang telah membantu menekan perbedaan pendapat internal. Unit ini berpotensi memobilisasi ratusan ribu personel.

Garda Revolusi Iran didirikan 40 tahun lalu untuk mempertahankan sistem Islam di negara tersebut. Pasukan ini telah menjadi kekuatan militer, politik, dan ekonomi utama dalam haknya sendiri.

Meskipun memiliki pasukan lebih sedikit daripada tentara reguler, Garda Revolusi Iran dianggap sebagai kekuatan militer paling otoritatif di negara tersebut. Untuk operasi di luar negeri, Iran memiliki Pasukan Quds.

Pada Januari lalu, komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qassem Soleimani dibunuh oleh Amerika Serikat (AS). Peristiwa itu nyaris menyeret AS dan Iran dalam peperangan.

Dalam praktiknya, Pasukan Quds melakukan operasi rahasia di luar negeri untuk Garda Revolusi Iran dan melapor langsung ke Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Unit ini telah dikerahkan ke Suriah, di mana ia menyarankan elemen militer yang loyal kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Di Irak, Pasukan Quds telah mendukung pasukan paramiliter yang didominasi oleh Syiah. Mereka membantu memerangi milisi ISIS di negara tersebut. Namun AS menuding Pasukan Quds memiliki peran lebih luas dengan menyediakan dana, pelatihan, senjata, dan peralatan untuk organisasi yang telah ditunjuk Washington sebagai kelompok teroris di Timur Tengah. Mereka termasuk gerakan Hizbullah Lebanon dan Jihad Islam Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement