Sabtu 01 Aug 2020 15:09 WIB

Waspadai Malware Menyamar Jadi Aplikasi Penelusuran Kontak

Aplikasi penelusuran kontak kini banyak diunduh untuk penanganan covid-19.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Malware incar android.Ilustrasi.
Foto: Geek.com
Malware incar android.Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Dalam masa pendemi, sejumlah pengembang menghadirkan aplikasi penelusuran kontak untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan tindakan pencegahan dan penanganan kesehatan. Tapi, ternyata ada pelaku cybercrime yang memanfaatkan momentum tersebut.

Dilansir dari Tech Radar pada Sabtu (1/8), saat ini terdapat sebuah malware pada andorid yang menyamar sebagai sebuah aplikasi contact tracing. Artinya, masyarakat pun dihimbau untuk waspada dalam mengunduh aplikasi-aplikasi itu agar gawai terlindung dari malware.

Baca Juga

Temuan malware ini diungkap oleh EclecticIQ dan ThreatFabric. Kedua perusahaan itu mendapati bahwa malware itu disebar pada beberapa negara seperti Kolombia, India, Singapura dan Indonesia.

Lewat serangkaian analisa sampel, EclecticIQ dan ThreatFabric mengungkap bahwa pelaku mengembangkan malware berbasis open source SpyMax, SpyNote dan Aymth. Pelaku pun mengemas ulang aplikasi dengan Metasploit untuk dapat melakukan kemampuan akses trojan jarak jauh.

Dengan mengetahui hal ini, disarankan agar pengguna Android juga melakukan sejumlah langkah prefentif lainya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan menggunakan virtual private network (VPN).

Selain itu, pengguna juga dapat melakukan pencegahan dengan menanamkan perangkat aplikasi penghapus malware. Selanjutnya, untuk dapat mendapatkan perlindungan ekstra, pengguna juga sangat disarankan untuk menggunakan antivirus terbaru.

Aplikasi yang mengandung malware ini biasanya disebar lewat link atau lewat third party stores. Oleh karena itu, pengguna yang membutuhkan aplikasi penelusuran kontak sangat disarankan untuk hanya mengunduh dari Google Play Store saja sehingga kemanan dapat lebih terjamin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement