Sabtu 01 Aug 2020 08:58 WIB

Final Piala FA; Tarung Gengsi Penghuni London

Laga akan berlangsung malam ini 22.30 WIB.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Chelsea vs Arsenal
Foto: republika
Chelsea vs Arsenal

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kemenangan 3-2 atas Watford, akhir pekan lalu, menutup kiprah Arsenal di pentas Liga Primer Inggris musim ini. Sayangnya, raihan tiga angka di laga itu cukup membawa The Gunners memperbaiki posisi di klasemen akhir Liga Primer Inggris. Tim asal London Utara finis di peringkat kedelapan sekaligus menjadi posisi akhir terburuk The Gunners di pentas Liga Primer Inggris dalam 25 tahun terakhir.

Namun, Meriam London masih memiliki asa untuk bisa menorehkan prestasi pada musim ini. Pun dengan kemungkinan untuk tampil di kompetisi Eropa, tepatnya di putaran grup Liga Europa, musim depan. Kesempatan itu datang di Stadion Wembley, kala menghadapi Chelsea di partai final Piala FA, Sabtu (1/8) malam WIB.

Buat The Gunners, Piala FA adalah kompetisi istimewa. The Gunners adalah penguasa turnamen sepak bola tertua di dunia tersebut, dengan koleksi 13 raihan trofi. Tidak hanya itu, dengan keberhasilan menembus partai final pada musim ini, Arsenal menjadi tim yang paling sering tampil di partai final Piala FA, yaitu sebanyak 21 kali. Bahkan, dalam sembilan kesempatan terakhir tampil di partai final Piala FA, Arsenal mampu keluar sebagai juara dalam delapan kesempatan.

Chelsea pun menjadi salah satu korban kegemilangan Arsenal dalam delapan kesempatan tersebut, tepatnya saat dibekap 1-2 di partai final Piala FA musim 2016/2017. Laga ini tercatat menjadi pertemuan terakhir antara kedua tim di pentas Piala FA. Secara khusus, kedua tim telah berhadapan sebanyak 14 kali di pentas Piala FA, termasuk dua kali di partai final.

Dari 14 pertemuan tersebut, Arsenal terbukti masih unggul dengan koleksi sembilan kemenangan, berbanding Chelsea, yang hanya mengemas lima kemenangan. Dengan modal sejarah pertemuan dan tren apik di arena Piala FA, The Gunners pun siap menjawab tantangan dari The Blues. Tidak hanya itu, Arsenal tengah berada dalam momentum apik.

Setelah mengalahkan juara Liga Primer Inggris musim ini, Liverpool, Arsenal mengempaskan juara bertahan Piala FA, Manchester City, di babak semifinal. Meski sempat dikejutkan dengan kekalahan 0-1 dari Aston Villa, tapi Pierre Emerick Aubameyang dan kawan-kawan berhasil kembali ke jalur kemenangan lewat kemenangan atas Watford. Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, pun menyebut, tidak ada persiapan yang lebih baik sebelum tampil di pentas Piala FA selain kemenangan.

''Sejak saya hadir di sini pada pertengahan Desember lalu, begitu banyak yang telah terjadi. Namun, kami tidak pernah kehilangan kepercayaan dan telah menunjukan perkembangan yang positif di sejumlah aspek permainan. Saya rasa, kami sudah berada di jalur yang tepat. Kini, kami memiliki kesempatan menutup musim ini dengan raihan apik, yaitu dengan mengalahkan Chelsea, mengangkat trofi Piala FA, dan tampil di Eropa pada musim depan,'' tutur Arteta seperti dilansir laman resmi klub, Jumat (31/7).

Kendati begitu, di laga kontra Chelsea ini, Arsenal akan kehilangan Shkodran Mustafi, yang mengalami cedera. Mustafi menambah panjang daftar cedera Arsenal, yang sebelumnya diisi oleh Gabriel Martinelli, Bernd Leno, Pablo Mari, dan Calum Chambers. Namun, cederanya Mustafi ini agaknya tidak akan berpengaruh banyak pada pilihan pemain Arteta.

Pelatih asal Spanyol itu dikabarkan akan tetap menurunkan formasi tiga bek, dengan komposisi Kieran Tierney, David Luiz, dan Rob Holding di jantung pertahanan. Sementara Bukayo Saka dan Hector Bellerin dipercaya menempati posisi sayap. Skema ini terbukti ampuh mengantarkan Arsenal meraih kemenangan, setidaknya di laga kontra Watford.

Di sisi lain, The Blues justru mendapatkan kabar bagus terkait pulihnya winger asal Amerika Serikat, Christian Pulisic. Eks winger Borussia Dortmund itu agaknya akan menggantikan peran Willian, yang mengalami cedera ringan. Selain itu, Pulisic akan menemani Olivier Giroud dan Mason Mount dalam memimpin serangan The Blues di laga tersebut.

Namun, seperti halnya Arteta, yang mengincar raihan trofi pertamanya sebagai pelatih Arsenal, tekad serupa juga digaungkan pelatih Chelsea, Frank Lampard. Pada musim debutnya sebagai pelatih The Blues, eks kapten Chelsea itu mengantarkan tim asal London Barat finis di empat besar dan tampil di Liga Champions musim depan. Namun, prestasi itu belum cukup, Lampard berniat membawa pulang trofi pada musim debutnya menangani The Blues.

''Ambisi saya di sini adalah meraih kesuksesan bersama tim ini. Musim ini adalah musim yang sulit, tapi akhirnya kami bisa finis di empat besar. Namun, kami masih memiliki laga yang besar pada akhir pekan ini. Kami telah memiliki semangat yang tepat dalam tim ini. Tantangannya sekarang adalah menutup musim ini dengan apik, dan meningkatkan performa kami pada musim depan,'' kata eks pelatih Derby County itu seperti dilansir Express. Jumat (31/7).

The Blues memang tidak bisa dianggap sepele. Keberhasilan menyingkirkan Manchester United, yang dianggap tengah berada dalam tren performa apik, menjadi catatan tersendiri buat performa The Blues. Dalam laga di babak semifinal tersebut, Chelsea sukses membungkam United, 3-1, pertengahan bulan lalu. Pun rekor apik The Blues dengan torehan sembilan kemenangan dalam 10 laga terakhir di pentas Piala FA.

Selain itu, laga yang akan digelar tanpa kehadiran penonton di Stadion Wembley tersebut akan menjadi babak baru rivalitas antara kedua tim asal London tersebut, terutama dalam persaingan antara dua pelatih yang merupakan mantan gelandang andalan masing-masing klub, Mikel Arteta dan Frank Lampard.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement