Jumat 31 Jul 2020 23:15 WIB

Wawalkot Bogor Sebut Terjadi 'Ledakan' Covid-19 di RS Azra

Enam dari sembilan kasus brau di Kota Bogor merupakan karyawan di RS Azra.

Rep: Nugroho Habibi / Red: Ratna Puspita
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Bogor kembali mengalami penambahan sembilan kasus baru dengan total 282 kasus pada Jumat (31/7). Enam di antaranya merupakan karyawan di Rumah Sakit (RS) Azra Kota Bogor.

"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Hari ini sembilan warga Kota Bogor terkonfirmasi positif Covid-19. Terjadi ledakan pemaparan di RS Azra dengan enam orang positif Covid-19," ucap Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim melalui pesan singkat, Jumat.

Baca Juga

Kasus baru di RS Azra bukanlah berasal dari tenaga medis. Pasien merupakan pegawai frontliner mulai dari satpam, petugas informasi, hingga juru parkir di RS Azra.

Secara keseluruhan, Dedie menjelaskan, terdapat 10 kasus positif Covid-19 di RS Azra. "(RS) Azra total 10 orang. Enam (warga) Kota Bogor, empat dari Kabupaten Bogor," jelas Dedie.

RS Azra merupakan satu dari delapan rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bogor. Hal itu, sesuai Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 445/Kep.224-Dinkes/2020 tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 445/Kep.186-Dinkes/2020 mengenai Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu. 

Dedie mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan RS Azra ditutup sementara atau tetep beroperasi. Namun, dia menyebut, segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengambil langkah tindak lanjut usai adanya kasus tersebut.

"Belum dibahas sampai kesana (tutup atau tidak). Tapi kami minta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk bersama-sama melakukan pengecekan di lapangan dan menilai apakah status RS Azra masih layak menjadi rujukan Covid-19," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement