Jumat 31 Jul 2020 23:00 WIB

Lebaran, Kasus Covid-19 di Aceh Meningkat 103 Orang

Penambahan kasus Covid-19 tertinggi ada di Banda Aceh

Umat muslim menunaikan ibadah shalat Idul Adha 1441 H di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Jumat (31/7/2020). Mayoritas umat muslim melaksanakan shalat Idul Adha secara berjamaah di tengah pandemi COVID-19.
Foto: IRWANSYAH PUTRA/ANTARA
Umat muslim menunaikan ibadah shalat Idul Adha 1441 H di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Jumat (31/7/2020). Mayoritas umat muslim melaksanakan shalat Idul Adha secara berjamaah di tengah pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Satuan tugas penanganan COVID-19 Aceh melaporkan warga terinfeksi virus corona di Tanah Rencong bertambah 103 orang di tengah perayaan Idul Adha 1441 Hijriah.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanifdi Banda Aceh, Jumat membenarkan adanya tambahan 103 kasus baru warga yang terpapar COVID-19. Hanya saja ia tidak menjelaskan secara detail informasi tentang pasien tersebut.

"Benar (penambahan 103 kasus COVID-19)," kata Hanif, saat dihubungi di Kota Banda Aceh. Penemuan warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu berdasarkan hasil pemeriksaan usap (swab) dengan metode polymerase chain reaction (PCR), di Balai Litbangkes Aceh dan Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.

Kasus baru tersebut tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Tanah Rencong. Daerah yang paling banyak penambahan kasus per hari ini adalah Kota Banda Aceh yang mencapai 32 orang.

Kemudian, disusul Aceh Barat Daya yang mencapai 16 orang, Aceh Besar 14 orang, Aceh Selatan 11 orang, serta puluhan kasus lainnya tersebar di Bireuen, Aceh Tamiang, Lhokseumawe, Aceh Tengah, Aceh Barat, Langsa, Pidie, dan Simeulue, serta satu warga luar daerah.

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani mengatakan bahwa penambahan kasus yang terus terjadi itu membuktikan bahwa penyebaran virus corona bukan hoaks atau informasi palsu, dan juga bukan sebuah konspirasi."Dengan bertambah 100 lebih kasus di Aceh ini maka membuktikan bahwa virus corona itu tidak hoaks, bukan konspirasi, apalagi dikatakan proyek pemerintah," katanya.

Jubir yang akrab disapa SAG itu meminta warga disiplin menerapkan protokol kesehatan di tengah momentum Idul Adha tersebut, sebagai upaya mencegah lonjakan kasus pascalebaran."Mari kita aplikasikan protokol kesehatan untuk memutuskan rantai penularannya. Pakai masker, bawa perlengkapan sendiri, dan jaga jarak berdiri setiap menunaikan shalat berjamaah," katanya.

Secara kumulatif, warga terinfeksi COVID-19 di Aceh kini mencapai 415 orang, di antaranya 94 orang telah sembuh, 12 orang meninggal dunia, dan selebihnya masih menjalani perawatan medis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement