Jumat 31 Jul 2020 17:43 WIB

Layanan Lumbung Pangan Jatim Kembali Diperluas

Hanya tinggal 5 daerah di Jawa Timur yang belum tersentuh layanan Lumbung Pangan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (ketiga kiri), Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak (ketiga kanan) dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan (kedua kiri) meninjau tempat penjualan gula saat peluncuran Lumbung Pangan Jawa Timur di JX International, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (21/4/2020). Lumbung Pangan Jawa Timur tersebut menjual kebutuhan sembako dengan harga murah yang bisa didapatkan oleh masyarakat terdampak COVID-19, baik datang secara langsung maupun melalui pemesanan secara daring dengan bebas biaya ongkos kirim.
Foto: ANTARA/Moch Asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (ketiga kiri), Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak (ketiga kanan) dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan (kedua kiri) meninjau tempat penjualan gula saat peluncuran Lumbung Pangan Jawa Timur di JX International, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (21/4/2020). Lumbung Pangan Jawa Timur tersebut menjual kebutuhan sembako dengan harga murah yang bisa didapatkan oleh masyarakat terdampak COVID-19, baik datang secara langsung maupun melalui pemesanan secara daring dengan bebas biaya ongkos kirim.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali memperluas jangkauan program Lumbung Pangan Jatim. Sebelumnya layanan Lumbung Pangan Jatim hanya menjangkau 28 daerah. Mulai Kamis (30/7), layanan tersebut kembali diperluas ke 33 daerah. Artinya hanya tinggal 5 daerah di Jawa Timur yang belum tersentuh layanan Lumbung Pangan.

"Ditargetkan pada tanggal 6 Agustus 2020 mendatang, seluruh 33 kabupaten/ kota di Jatim sudah terlayani semua layanan Lumbung Pangan Jatim," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Jumat (31/7).

Khofifah mengatakan, berdasarkan data, antusiasme warga Jatim mengakses layanan sembako murah gratis ongkos kirim ini cukup besar. Kebanyakan pembeli, melakukan transaksi melalui online dengan rata-rata transaksi berkisar antara 300 hingga 360 pembelian dalam sehari. Sedangkan transaksi offline hanya berkisar 150 hingga 200 pembelian dalam sehari.

Khofifah mengungkapkan, omzet Lumbung Pangan Jatim mulai 21 Juli 2020 hingga 29 Juli 2020 mencapai Rp 632 juta. Komoditas yang paling diminati adalah gula dengan rata-rata gula yang terjual 2 ton dalam sehari. Kemudian juga beras dengan rata-rata terjual 1 ton dalam sehari. Di susul kemudian komoditas minyak goreng, mie instan, telur, bawang putih, ayam karkas, sirup, ikan dan juga frozen food.

Khofifah mengatakan, pembelian secara online menghindarkan pertemuan penjual dan pembeli. Secara tidak langsung, keduanya mewujudkan social dan physical distancing.

"Lebih aman, juga murah," ujarnya.

Pengelola Lumbung Pangan Jawa Timur Erlangga Satriagung menegaskan kesiapannya memperluas program Lumbung Pangan Jatim, agar bisa menjangkau seluruh daerah di wilayah setempat. "Kami siap melaksanakan apa yang ditetapkan pemerintah," ujar Erlangga.

Kesemua daerah di Jatim yang telah terjangkau layanan Lumbung Pangan adalah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Bangkalan, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Jombang, Nganjuk, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Probolinggo, Kota Probolinggo, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ponorogo, Magetan, Ngawi, Jember, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Baanyuwangi, Situbondo, Sumenep, Sampang, dan Pamekasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement