Jumat 31 Jul 2020 17:18 WIB

Rekor Harian, DIY Tambah 64 Kasus Baru Covid-19

Total pasien positif Covid-19 di DIY mencapai 674 kasus.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andri Saubani
Umat muslim menjalankan ibadah shalat Iedul Adha di Masjid Jami Maulana Maghribi, Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Jumat (31/7). Warga Parangtritis kini menjalankan ibadah shalat Ied dari masjid desa setempat imbas pandemi Covid-19. Biasanya mereka menjalankan shalat Ied di gumuk bpasir Parangkusumo.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Umat muslim menjalankan ibadah shalat Iedul Adha di Masjid Jami Maulana Maghribi, Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Jumat (31/7). Warga Parangtritis kini menjalankan ibadah shalat Ied dari masjid desa setempat imbas pandemi Covid-19. Biasanya mereka menjalankan shalat Ied di gumuk bpasir Parangkusumo.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- DIY kembali mencatatkan rekor tambahan kasus baru Covid-19 pada 31 Juli 2020. Setidaknya, ada tambahan 64 kasus baru yang dilaporkan Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih.

Dengan begitu, total kasus positif di DIY saat ini sudah mencapai 674 kasus. Berdasarkan domisili, Berty menyebut, lonjakan kasus ini terdiri dari sembilan warga Kota Yogyakarta, 23 warga Bantul, empat warga Gunungkidul dan 28 warga Sleman.

Baca Juga

Lonjakan kasus ini terjadi sudah terjadi dalam dua pekan terakhir. Bahkan, karyawan kesehatan yang dilaporkan positif juga naik dalam dua pekan terakhir.

Berty menuturkan, terjadinya lonjakan kasus baru ini dikarenakan masifnya pelaksanaan tes swab massal di DIY. Terutama di Sleman dan Bantul.

"(Banyaknya laporan kasus baru) Diantaranya begitu (masifnya swab)," kata Berty, Jumat (31/7). 

Sebagian besar kasus baru ini merupakan karyawan kesehatan. Ada 26 kasus positif yang didapat dari screening terhadap karyawan kesehatan di DIY.

Selain itu, juga ada 24 kasus yang riwayatnya belum diketahui dan masih dalam penelusuran. Sedangkan, sembilan kasus hasil pelacakan (tracing) kontak positif yang sudah ada sebelumnya.

"Ada juga tiga kasus yang memiliki riwayat perjalanan luar daerah, satu kasus screening pasien pra operasi dan satu kasus screening karyawan (perkantoran)," ujar Berty.

64 kasus baru tersebut merupakan hasil pemeriksaan terhadap 1.085 sampel dari 760 orang yang menjalani tes swab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement