Jumat 31 Jul 2020 15:35 WIB

Oleh-Oleh Haji Pasar Seng: Ini Kurma Arab atau Tanah Abang?

Di Tanah Abang juga terdapat Pasar Seng seperti di Makkah.

Pedagang menjaga dagangan oleh-oleh haji di Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta, Senin (22/8). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pedagang menjaga dagangan oleh-oleh haji di Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta, Senin (22/8). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Karta Raharja Ucu

Masjidil Haram pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Masjidil Haram yang sudah diperluas terlihat lenggang di mana para jamaah haji bertawaf dan shalat dengan menjaga jarak. Perluasan Masjidil Haram agar mampu menampung lebih banyak jamaah haji dan umroh yang dilakukan pemerintah Arab Saudi menggusur sejumlah bangunan, satu di antaranya adalah Pasar Seng.

Tahun ini Indonesia tidak mengirim jamaah haji ke Tanah Suci sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19. Puluhan tahun lalu Pasar Seng menjadi tempat favorit jamaah haji, termasuk dari Indonesia untuk berbelanja buah tangan. Sayangnya, Pasar Seng yang letaknya sekitar 200 meter dari pelataran Masjidil Haram digusur pada 2008 sebagai bagian dari perluasan Masjidil Haram.

Sama seperti sekarang, di Pasar Seng para pedagang Arab Saudi pandai berbahasa Indonesia. Karena itu, teriakan "Indonesia Bagus, Murah, Cantik" terdengar di pasar ini. Di pasar ini toko yang paling terkenal bagi jamaah asal Indonesia adalah "Bakso Si Doel".

Setelah Pasar Seng digusur, para jamaah yang berburu oleh-oleh berpindah ke Pasar Jafariyah. Jarak pasar itu sekitar satu kilometer atau persis di sebelah Permakaman Ma’la, kawasan Dahlatul Jin. Pasar ini kerap disebut sebagai "Tanah Abangnya Makkah".

Tak hanya di Arab Saudi, Pasar Seng juga pernah berdiri di Indonesia, tepatnya di wilayah Tanah Abang. Semua perlengkapan ibadah haji dan umrah, termasuk oleh-oleh dijual di Pasar Seng Tanah Abang. Barang-barang yang dijual di sini sama dengan yang dijual di Pasar Seng Mekkah.

Barang-barang yang dijual di Pasar Seng Tanah Abang adalah kerajinan atau makanan khas Timur Tengah. Termasuk berbagai jenis kurma, seperti kurma ajwa atau orang menyebutnya kurma Nabi.

Tak hanya kurma, air zamzam pun Anda bisa dapatkan di Pasar Seng Tanah Abang. Tahun 2009-an harga untuk 10 liter berkisar Rp 250-350 ribu. Namun, pembeli harus hati-hati karena tidak jarang ada pedagang nakal yang menjual air zamzam oplosan atau bahkan air zamzam palsu.

Berbagai makanan ringan seperti kacang arab, kismis, dan kacang Iran termasuk yang dijual di Pasar Seng Tanah Abang. Berbagai pakaian seperti parfum, sajadah, tasbih, baju gamis, abaya, hingga sorban dan peci haji tersedia.

Lalu dari mana asal barang-barang tersebut? Ada yang buatan lokal, namun tidak sedikit yang impor dari China. Kok China bukan Arab? Bagi Anda yang pernah berbelanja di pertokoan Mekkah, Anda pasti paham, barang-barang yang dijual di Mekkah pun ternyata impor dari negara-negara luar, termasuk yang paling banyak dari China.

Sayangnya, Pasar Seng Tanah Abang kini juga sudah tergusur. Toko-toko di pinggir jalan sudah tidak ada lagi seiring penertiban di Pasar Tanah Abang. Namun, barang-barang keperluan umroh dan haji tetap bisa Anda dapatkan di Pasar Tanah Abang karena hingga kini masih banyak yang menjualnya.

Tak jarang jamaah haji atau umroh membeli oleh-oleh di Pasar Tanah Abang sebelum mereka berangkat ke Tanah Suci. Karenanya, tak heran kita sering mendengar masyarakat yang diberikan oleh-oleh oleh temannya yang baru pulang umroh atau haji dari Tanah Suci bertanya: "Ini kurma Arab atau kurma Tanah Abang?".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement