Jumat 31 Jul 2020 13:59 WIB

Polres Bekasi Akhirnya Beri Penghargaan Ojol Perempuan

Kombes Hendra Gunawan apresiasi keberanian dwi menghadapi dua begal pembawa celurit.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Polres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan beri penghargaan kepada ojol perempuan, Dwi Wulan Meilani.
Foto: Dok
Kepala Polres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan beri penghargaan kepada ojol perempuan, Dwi Wulan Meilani.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Keberanian pengemudi ojek online (ojol) perempuan, Dwi Wulan Meilani (32 tahun) melawan dua begal yang ingin merampos motornya di kawasan Babelan, Kabupaten Bekasi pada Ahad (26/7) sekitar pukul 02.00 WIB, saat sedang menunaikan order konsumen, mendapat apresiasi dari kepolisian.

Kepala Polres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan pun memberikan penghargaan khusus kepada Dwi atas keberaniannya melawan dua begal bersenjata tajam, dan merebut celurit lantaran tidak ingin motornya dibawa kabur. "Ini penghargaan atas keberanian telah melawan pelaku kejahatan," kata Hendra di Mapolrestro Bekasi pada Kamis (30/7).

Dwi saat insiden berlangsung hendak menuju restoran untuk mengambil orderan dari konsumen. Peristiwa itu terjadi di Perumahan Pondok Ungu Permai Sektor V, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, dan terekam CCTV, hingga videonya viral di medsia sosial (medsos).

Hendra menegaskan, kasus itu masih terus diselidiki jajarannya, meski pelaku belum ditemukan. Pihaknya juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan barang bukti dari para saksi.

Adapun kejadian nahas itu memang membuat Dwi trauma. Namun, hal tersebut tak lantas membuat Dwi tak ingin bekerja lagi. Dia merasa perlu terus menjadi pengemudi ojol demi menghidupi keluarganya, setelah suaminya dipecat dari perusahaan pada Januari lalu. Dia juga merasa senang aksinya mendapat apresiasi dari aparat.

“Saya dapat piagam penghargaan sebagai bentuk apresiasi driver ojol wanita,” kata Dwi yang bergabung sebagai pengemudi ojol sejak 2016 ini saat dihubungi Republika, Jumat (31/7).

Dia mengaku, mendapatkan bantuan sejumlah uang tunai yang digunakannya untuk berobat dan keperluan keluarga. "Juga uang pengganti pengobatan sebesar Rp 2,5 juta. Alhamdulillah cukup,” ucap Dwi yang tinggal serumah bersama suami, ayah kandung, dan adiknya di rumah. Ayahnya juga seorang ojol berusia 61 tahun.

Dalam video yang beredar di medsos, dua begal menggunakan satu sepeda motor hendak merampas tas milik seorang wanita yang tengah mengemudi di Perumahan Pondok Ungu.

Kemudian, motor yang dikendarai Dwi tersungkur. Di sana lah kejadian heroik terekam CCTV rumah seorang warga. Satu orang pelaku yang dibonceng langsung mengarahkan celurit ke tubuhnya.

Lantas, terjadi aksi saling dorong di antara keduanya. Handphone Dwi pun berhasil diraih oleh pelaku. Namun, pelaku mengincar motornya. Namun, korban lalu berhasil mengambil celurit milik pelaku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement