Jumat 31 Jul 2020 11:00 WIB

AP II Catat Slot Time Penerbangan Capai 40 Persen

Trafik penerbangan di Indonesia sudah terdampak Covid-19 sejak Maret 2020.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin bersama jajaran direksinya berkunjung ke Republika, Jakarta, Kamis (30/7). Dalam kunjungan tersebut membahas tentang strategi Angkasa Pura II dalam menghadapi pandemi sekaligus membahas tentang kampanye safe travel.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin bersama jajaran direksinya berkunjung ke Republika, Jakarta, Kamis (30/7). Dalam kunjungan tersebut membahas tentang strategi Angkasa Pura II dalam menghadapi pandemi sekaligus membahas tentang kampanye safe travel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin mengungkapkan penggunaan slot time atau jadwal penerbangan yang dialokasikan sudah mulai meningkat. Hal tersebut menurutnya terjadi seiring dengan upaya pemulihan yang sudah mulai dilakukan di sektor industri penerbangan.

“Sekarang saya sebut slot time utilisasi kita sudah 40 persen. Bayangkan awaktu April 2020 akhir sampai ke titik nadirnya yang menyentuh ke titik terendah,” kata Awaluddin saat berkunjung ke Kantor Republika, Kamis (30/7).

Baca Juga

Awaluddin menuturkan trafik penerbangan di Indonesia sudah terdampak Covid-19 sejak Maret 2020. Awaluddin menuturkan pada 2 Maret 2020 saat Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Indonesia, trafik penerbangan masih normal.

Selanjutnya, trafik penerbangan mulai memasuki masa terburuk pada pertengahan Maret 2020. “Saat itu, pertengahan Maret hingga akhir Maret turun dan kemudian puncaknya penurunan itu pada 24 April saat presiden umumkan larangan mudik dan kemudian PSBB berlaku,” jelas Awaluddin.

Dia menuturkan tahap pemulihan sudah mulai dilakukan pada 7 Juni 2020. Pada masa tersebut, larangan mudik dan pembatasan perjalanan dicabut dan akhirnya trafik penerbangan mulai perlahan pulih dan berlangsung hingga saat ini.

Meskipun sudah mencapai titik terendah, Awaluddin menilai periode larangan mudik dan PSBB efektif. “Ini karena ditandai pergerakan manusia turun drastis,” ujar Awaluddin.

Meskipun pembatasan perjalanan saat ini sudah dicabut, Awaluddin menegaskan protokol kesehatan wajib dipatuhi. Dia khawatir, jika protokol kesehatan tidak diterapkan dengan ketat saat pembatasan perjalanan dicabut justru akan mengembalikan industri penerbangan ke titik terparah kembali.

“Kenyamanan masyarakat sudah mau terbang itu harus dijaga dibarengi dengan protokol kesehatan. Jangan sampai kondisi yang ada larangan atau pembatasan perjalanan kembali lagi,” ungkap Awaluddin.

Sebelumnya, AP II menargetkan jadwal penerbangan yang sudah dialokasikan dapat dioptimalkan lagi hingga 30 persen. Awaluddin mengatakan, AP II menargetkan dalam satu hari dapat digunakan sebanyak 330 jadwal penerbangan yang dialokasikan akan aktif kembali.  

“Optimalisasi jadwal penerbangan yang dialokasikan ini ditargetkan meningkat bertahap," tutur Awaluddin. 

Awaluddin mengatakan saat pandemi Covid-19, jadwal penerbangan yang dialokasikan hanya aktif 10 hingga 20 persen. Untuk itu, kata dia, secara bertahap akan ditingkatkan kembali mulai bulan ini untuk pemulihan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement