Kamis 30 Jul 2020 23:01 WIB

Pemprov Jatim Cari Solusi Masalah Pulsa Internet Siswa

Pemprov Jatim masih mencari solusi masalah pulsa internet untuk siswa dalam PJJ.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak
Foto: Antara/Moch Asim
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) masih terus mencari solusi terbaik perihal masalah pulsa kuota internet bagi siswa yang belajar daring. Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak saat menanggapi banyaknya siswa terkendala pulsa internet untuk belajar daring selama pandemi Covid-19.

Menurut Emil, Biaya Operasional Sekolah (BOS) sebenarnya dapat digunakan untuk meringankan beban pulsa internet para siswa. Guru juga dapat mencoba meminimalisasi penggunaan bandwidth yang cukup besar. 

Baca Juga

"Ini terus kita cari langkah, kalau perlu tiap Minggu ada inovasi untuk mengurangi beban bagi siswa," kata Emil kepada wartawan di Kota Batu dalam rapat kerja.

Saat ini pemerintah pusat tengah membahas potensi pemulihan kegiatan belajar tatap muka secara hati-hati. Artinya, Pemprov Jatim dalam hal ini hanya bisa menunggu keputusan pasti dari pusat. Selagi menunggu aturan secara nasional, inovasi kecil di masing-masing sekolah sebenarnya bisa dilakukan.

Emil mendengar terdapat inovasi mengajar dengan sistem guru sambang di Lumajang, Jatim. Jatim sebenarnya banyak memiliki kearifan lokal yang bisa diterapkan di daerah masing-masing. Meski demikian, Emil mengingatkan, sistem di satu daerah seperti guru sambang belum tentu bisa diberlakukan di wilayah lainnya.

Pandemi Covid-19 juga mengharuskan semua elemen bekerja sama menjawab persoalan termasuk masalah kuota internet siswa. Pemecahan persoalan anggaran tidak bisa hanya mengandalkan satu sumber seperti Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP). Dengan kata lain, sumber dana seperti anggaran desa dapat dimanfaatkan dalam masalah tersebut.

"Harapannya mungkin ada ruang juga di kabupaten, kota juga desa untuk ikut sama-sama gali sumber untuk membantu pembelajaran jarak jauh ini," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement