Kamis 30 Jul 2020 18:43 WIB

UMM Berdayakan Masyarakat Lewat Budidaya Ikan Sistem Biona

Biona berarti cara budidaya lele dengan menggunakan kolam terpal.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali melakukan pemberdayaan masyarakat melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) di Desa Parangargo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Foto: umm
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali melakukan pemberdayaan masyarakat melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) di Desa Parangargo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali melakukan pemberdayaan masyarakat melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) di Desa Parangargo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Para dosen memberdayakan masyarakat Parangargo melalui budidaya ikan sistem Biona.

Dosen UMM, Riza Rahman Hakim mengatakan, sistem biona berarti cara budidaya lele dengan menggunakan kolam terpal. Lebih tepatnya merekayasa lingkungan perairan di kolam budidaya agar kondisinya mirip dengan habitat aslinya.

Baca Juga

"Sehingga ikan lele bisa hidup nyaman di kolam tersebut,” ungkap dosen jurusan perikanan Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM ini.

Sistem biona memiliki banyak kelebihan dibandingkan budidaya tradisional atau konvensional, yakni padat tebar dan tinggi. Pada budidaya tradisional, setiap satu meter kubik kolam biasanya hanya diisi 200 ekor lele. Sementara di sistem biona, kata dia, kolam bisa diisi 500 sampai 1.000 ekor lele per satu meter kubik.

"Keunggulan lainnya adalah air tidak perlu diganti sampai ikan lele dipanen," jelasnya dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (30/7).

Di pelatihan sistem biona, tim dosen UMM membekali masyarakat mengembangkan budidaya ikan dengan cara sederhana yaitu tidak harus memiliki lahan luas. Melalui sistem biona, masyarakat bisa melakukannya di rumah dengan memanfaatkan lahan yang ada. Bahkan, sistem ini bisa dilakukan di lahan yang sempit sekalipun.

Ketua pengabdi, Profesor Yus Mochamad Cholily menyatakan, masih banyak aktivitas lanjutan yang akan dilakukan.  Salah satunya, kolam lele akan dibuat berbantuan tenaga Surya guna mengurangi beban listrik akibat pemanfaatan sistem aerasi (penambahan oksigen) kolam. Program jangka panjangnya, diperlukan pengelolaan pascapanen serta pembuatan pakan pelet dalam mendukung program ini secara utuh.

Pelatihan budidaya ikan lele, pembuatan kolam dan tebar benih ikan lele adalah bagian kegiatan pengabdian yang dilakukan di Fish Edu Park UMM ini. Tim UMM telah menyiapkan lima kolam masing-masing berdiamater dua meter yang ditebar 8.000 bibit ikan lele dan 500 ikan nila merah. Pelaksanaan kegiatan tersebut bersinergi dengan program masyarakat Parangargo yang mendapat dukungan penuh dari desa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement