Kamis 30 Jul 2020 18:05 WIB

Semen Indonesia-BTN Bersinergi Bangun Perumahan

PEN juga digelontorkan untuk sektor perumahan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
Pengendara sepeda motor melintas di depan perumahan bersubsidi di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (13/7/2020). Kementerian PUPR menargetkan pembangunan rumah bersubsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak 330.000 unit di tahun 2020 sebagai upaya bantuan pembiayaan perumahan pada masa pandemi COVID-19.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Pengendara sepeda motor melintas di depan perumahan bersubsidi di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (13/7/2020). Kementerian PUPR menargetkan pembangunan rumah bersubsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak 330.000 unit di tahun 2020 sebagai upaya bantuan pembiayaan perumahan pada masa pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menjalin kerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) dalam percepatan pemulihan sektor perumahan. Kerja sama ini untuk mendukung pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang menjadi rangkaian kegiatan mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian.

 

 

Penandatanganan kerja sama telah dikakukan Direktur Utama SIG Hendi Prio Santoso dan Direktur Utama BTN Pahala N Mansury pada Rabu (29/7).

Hendi Prio Santoso menjelaskan, melalui kerjasama ini, SIG menyediakan solusi teknologi konstruksi melalui One-Day-One-Home (Dynahome) sebagai solusi pembangunan rumah dengan metode cetak di tempat. Metode ini dapat mempercepat proses pekerjaan dinding rumah dengan kualitas tinggi dalam satu hari secara massal dengan biaya yang efisien.

 

Hendi mengatakan, Dynahome bisa membantu stakeholders untuk menjawab tantangan kebutuhan rumah. Waktu pengerjaan konstruksi dinding, kolom, dan atap dilakukan dalam 1 hari sehingga dapat memangkas proses keseluruhan pembangunan, dan memungkinkan untuk pelaksanaan serah terima rumah hanya dalam 7 hari. 

 

Ia menambahkan, teknologi Dynahome dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan rumah 3 kali lebih banyak (336 rumah dalam 90 hari) dibanding metode konvensional.

 

“Teknologi konstruksi Dynahome dapat memberikan solusi terhadap tantangan yang dihadapi oleh stakeholders dalam pemenuhan kebutuhan perumahan di Indonesia,” kata Hendi dalam siaran pers, Kamis (30/7).

 

Menurut dia, tantangan bagi pengembang yaitu lamanya proses konstruksi rumah yang menghambat waktu akuisisi customer. Tantangan bagi kontraktor adalah periode konstruksi lama yang mempengaruhi pemanfaatan kredit modal kerja, akurasi perencanaan dan realisasi terhadap proses konstruksi. 

 

“Sedangkan tantangan bagi pemilik rumah adalah kualitas rumah layak huni serta lamanya waktu menunggu rumah terbangun,” kata Hendi. 

 

Direktur Utama BTN Pahala N Mansury mengatakan, sebagai salah satu entitas perbankan dalam ekosistem perumahan, adanya keberpihakan pemerintah mulai dari aturan hingga penempatan dana negara menjadi angin yang segar.

 

“Kredit yang dialirkan Bank BTN juga memiliki dampak ekonomi jangka panjang. Sebab, kredit tersebut akan menjadi tempat tinggal yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” katanya. 

 

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, program PEN merupakan bagian dari kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk memitigasi dampak pandemi Covid-19. Terutama dampak terhadap ekonomi yang mengalami penurunan tajam akibat Covid-19.

 

PEN juga digelontorkan untuk industri perumahan mengingat dampak lanjutan yang besar dari akselerasi di sektor tersebut. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement