Kamis 30 Jul 2020 13:50 WIB

Nyaris 12.000 Pasukan AS di Jerman akan Ditarik, Melebihi Perkiraan Awal

ini jadi perombakan pasukan terbesar yang terjadi di Jerman sejak era Perang Dingin.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
picture-alliance/dpa/M. Murat
picture-alliance/dpa/M. Murat

Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengonfirmasi rencana penarikan pasukan AS di Jerman pada Rabu (29/07). Langkah ini menjadi perombakan pasukan terbesar yang pernah terjadi di Jerman sejak era Perang Dingin. Ini menjadi pertama kalinya AS mengumumkan rencana konkret yang disebut sebagai “Peninjauan Pasukan Strategis Eropa”.

Esper mengatakan jumlah pasukan yang direlokasi menjadi 11.800 pasukan. Padahal di awal bulan ini, Pentagon mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump telah menyetujui rencana penarikan sebanyak 9.500 pasukan AS di Jerman.

Berdasarkan rencana tersebut, sebanyak 6.400 pasukan AS akan dipulangkan, dan sebanyak 5.400 akan direlokasi ke negara-negara Eropa lainnya. Sementara, 25.000 pasukan AS akan tetap berada di Jerman.

Esper mengatakan bahwa pasukan yang direlokasi akan bertugas di Italia dan Belgia, tetapi mereka juga bisa ditugaskan di Polandia dan negara Baltik lainnya dengan catatan Warsawa menyetujui rencana tersebut. Ia menambahkan bahwa langkah penarikan ini akan menelan biaya “satu digit” miliar dollar.

‘Jerman harus membayar lebih‘

Esper tidak secara eksplisit mengatakan apakah langkah penarikan pasukan AS di Jerman berhubungan dengan pernyataan Trump tempo hari. Trump kerap mengkritik Jerman karena “nakal“ dalam kontribusinya terkait anggaran pertahanan NATO.

Esper pun membela sang Presiden. “Terima kasih kepada Presiden Trump, kami telah melihat adanya peningkatan dalam pengeluaran pertahanan NATO,“ ujar Menteri Pertahanan AS merujuk pada upaya Gedung Putih untuk membuat lebih banyak negara berinvestasi pada NATO.

Sebelumnya di hari yang sama, Trump mengatakan bahwa aliansi Eropa “berutang miliaran dan miliaran dollar kepada NATO.“

“Sekarang Jerman mengatakan hal ini buruk bagi perekonomian mereka. Tapi ini baik bagi perekonomian kita,” ujar Trump, merujuk pada konsekuensi penarikan pasukan AS di Jerman. “Mereka telah mengambil banyak keuntungan dari kita selama bertahun-tahun.“

“Kita tidak ingin jadi pihak yang mudah diperdaya lagi,” tegas Trump, sambil mengatakan bahwa ia akan mempertimbangkan ulang langkah ini “jika mereka (Jerman) mulai melunasi utangnya.“

Beban bagi hubungan bilateral

Pensiunan Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Ben Hodges, dalam wawancaranya bersama DW mengatakan bahwa keputusan AS menarik pasukannya di AS adalah sebuah kesalahan. “Sekutu paling penting yang dimiliki Amerika Serikat di Eropa adalah Jerman,“ kata Hodges.

Hodges mengatakan bahwa langkah ini jadi “hadiah bagi Kremlin“ untuk mengurangi kemampuan AS di Eropa tanpa perlu melawan agresi Rusia.

Perdana Menteri Bavaria, Markus Söder juga mengkritik rencana penarikan ini, dan mengatakan langkah ini tidak memiliki tujuan militer yang jelas, bahkan melemahkan aliansi NATO dengan Amerika.

“Disayangkan, ini membebani hubungan Jerman-Amerika,“ tutur Söder.

“Kita sekarang akan menunggu apakah rencana ini akan tetap bertahan,“ ia menambahkan, merujuk pada pemilu AS yang akan digelar November mendatang.

Pekan lalu, Söder bersama dengan Perdana Menteri Negara Bagian Baden Wüttenberg, Hesse, dan Rheiland-Palatinate dalam sepucuk surat kepada anggota Senat dan Kongres AS, meminta untuk menghentikan rencana tersebut, dengan mengatakan Pasukan AS di Jerman menjadi “tulang punggung kehadiran AS di Eropa dan kemampuan NATO untuk bertindak.“

“Maka dari itu, kami meminta Anda untuk mendukung kami seperti kami juga berjuang untuk tidak memutus hubungan persahabatan tetapi memperkuatnya, dan untuk mengamankan kehadiran AS di Jerman dan Eropa di masa depan,“ kata surat tersebut.

Sementara, politisi dari pihak oposisi Parta Hijau, Jürgen Trittin, yang duduk di parlemen komite urusan luar negeri mengatakan kepada DW bahwa ia meyakini motivasi sebenarnya penarikan ini bukanlah soal kebijakan militer atau pertahanan: “Ini lebih merupakan bagian dari perang ekonomi, Donald Trump melawan Uni Eropa dan terutama Jerman.“ Ia pun meminta Jerman untuk membatalkan rencana pembelian jet tempur F-18 baru dari AS sebagai respons dari rencana tersebut.

Sebelumnya, beberapa anggota dari kubu Trump sendiri juga telah mengkritik rencana penarikan pasukan AS di Jerman. “Dalam satu waktu, AS dan sekutu Eropa harus terus bergandengan tangan dalam menghalau pengaruh jahat, itu menjadi kepentingan keamanan nasional kita, dan juga untuk kepentingan sekutu dan mitra kita, untuk melanjutkan kehadiran kita di Jerman,“ ujar Senator Republik, Fliorida Marco Rubia.

rap/gtp (AP, Reuters, dpa)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement