Kamis 30 Jul 2020 13:28 WIB

ASN Bandung Lakukan Gerakan Sedekah Wi-fi

Banyak warga kesulitan melakukan pembelajaran jarak jauh karena kurangnya wi-fi.

Pembelajaran jarak jauh. ilustrasi
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Pembelajaran jarak jauh. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), Lovita Rosa melakukan gerakan sedekah wi-fi untuk para pelajar yang kurang mampu. Gerakan sedekah wi-fi itu dilakukan di rumahnya yang berada di Kompleks Permata Biru, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Setiap hari ada empat sampai lima anak sekolah yang mendatangi rumahnya.

"Inisiatifnya karena saya melihat warga di sini ada yang anaknya kesulitan untuk melakukan belajar secara daring. Katanya bingung beli kuotanya, lalu saya membuka rumah saya agar jaringan wi-fi-nya dipakai," kata Lovita saat ditemui di kediamannya, Kamis (30/7).

Baca Juga

Menurutnya, gerakan sedekah wi-fi itu sudah dilakukannya sejak masa tahun ajaran baru beberapa waktu lalu. Selain kesulitan jaringan internet, ada warga di sekitarnya yang juga kekurangan gawai untuk digunakan.

Dia mengaku telah mengajak warga lainnya untuk melakukan gerakan serupa di rumah masing-masing bagi yang memiliki jaringan wi-fi. "Saya juga minta kepada warga yang lainnya untuk sedekah wi-fi , karena banyak warga yang nggak mampu juga disini akibat COVID-19," katanya.

Sementara itu, seorang ibu dari anak yang menggunakan wi-fi di rumah Lovita, Ida Aidah (33), mengaku dirinya hanya memiliki satu gawai untuk digunakan oleh dua anaknya. Kedua anaknya tersebut kini duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

"Belajar daring ini sangat memberatkan, harus beli kuota, kalau wifi kan enak, tapi saya kan tidak punya, terus anak ada dua yang sekolah," kata Ida.

Selain itu, pembelajaran secara daring ini menurutnya menambah beban secara ekonomi, sebab selain membeli kuota, ia juga masih harus terus membayar iuran sekolah.

"Nggak ada diskon (iuran sekolah), cuma ada keringanan, bisa dicicil, tapi saya kira iurannya bisa dibayar hanya setengahnya," kata dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement