Rabu 29 Jul 2020 17:46 WIB

Rekor Baru, Anies: Positif Covid-19 di DKI Tambah 584 Kasus

Rekor baru DKI Jakarta, positif Covid-19 bertambah 584 kasus.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto: dok. Republika
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kasus paparan Covid-19 di Jakarta pada Rabu (29/7) bertambah hingga 584 orang. Angka itu adalah rekor baru jumlah kasus baru Covid-19, di mana rekor sebelumnya sebanyak 473 kasus pada Senin (27/7).

"Setiap hari kita mendengar kasus baru di Jakarta dan hari ini angkanya agak besar di atas 400 kasus. Nanti diumumkan sore ini jumlah persisnya, kita akan ada 584 kasus baru," kata Anies dalam sambutan rapat virtual membahas salat Idul Adha dan kurban dalam masa pandemi, di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Lebih lanjut, Anies memaparkan alasan kasus Covid-19 di Jakarta bisa tinggi karena sejak awal Juni 2020, Pemprov DKI Jakarta telah aktif melakukan pencarian kasus baru (active case finding) lewat pelacakan (tracing) kepada orang yang pernah kontak fisik dengan pasien positif dan berada di zona merah COVID-19.

"Jakarta mengambil strategi mencari orang yang terpapar, lalu diisolasi untuk diputus mata rantainya. Kalau Jakarta hanya ingin angkanya kecil, maka Pemprov DKI tidak perlu melakukan testing, dijamin angka kasus Covid-19 langsung turun," ucapnya.

Menurut dia, upaya pencarian kasus baru dilakukan karena wabah Covid-19 belum mereda. Justru, kata Anies, pemerintah daerah bisa salah mengambil langkah, bilamana wabah tetap muncul namun pengetesan dikurangi.

"Saya jelaskan bahwa yang dikerjakan Pemprov DKI adalah mengetes sebanyak mungkin, mencari yang positif. Kalau dia OTG (orang tanpa gejala) dia diisolasi mandiri, tapi kalau memiliki gejala atau beresiko dia akan diminta isolasi di rumah sakit. Kemudian di Jakarta ini secara aturan dan secara target tes itu minimal dilakukan kepada 10 ribu orang per minggu. Tapi kami di Jakarta dalam satu pekan terakhir ini saja sudah 43 ribu per minggu," ujarnya.

Anies menegaskan, dari pengetesan terhadap 43 ribu orang per pekan itu, sebanyak 6,3 persen dinyatakan positif. Dan apabila petugas kesehatan tidak aktif melacak kasus itu, Anies yakin angka penularannya makin meningkat tajam.

"Kami berharap semuanya bantu ikut menjelaskan bahwa angka positif yang ditemukan di Jakarta harus disyukuri, kalau mereka tidak ketemu maka mereka menularkan kepada yang lain," ucapnya.

Anies tak bisa membayangkan bila pasien positif berkategori OTG, mereka akan menularkan virus kepada kerabat, kolega, hingga keluarganya di rumah. Virus ini bahkan makin mengganas bila menyerang orang lansia dan memiliki riwayat penyakit bawaan atau akut.

"Dengan orang ini ketemu, maka dia bisa mencegah dirinya menularkan ke orang lain. Saya selalu sampaikan kalau ada angka positif harus kita syukuri bisa ketahuan," ucapnya.

Pemerintah pusat pada hari ini juga telah merilis penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2.381 orang dalam 24 jam terakhir. Dari angka tersebut, angkanya sedikit berbeda versi pemerintah pusat untuk DKI Jakarta, yakni 577 kasus.

Kemudian di bawah DKI Jakarta, menyusul Jawa Timur dengan kasus baru 359 orang dalam satu hari terakhir. Lalu ada Jawa Tengah dengan 313 kasus, Sumatra Utara dengan 241 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 128 kasus.

Dari lima besar angka penambahan harian ini, hanya Jawa Timur saja yang mencatatkan kasus sembuh melampaui kasus positif baru. Hari ini ada 538 pasien sembuh di Jawa Timur.

photo
Rekor Kasus Covid-19 di Indonesia - (Infografis Republika.co.id)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement