Rabu 29 Jul 2020 10:34 WIB

Israel Lepaskan Tembakan Ke Selatan Lebanon

Hizbullah mengancam akan merespons tewasnya anggotanya akibat agresi Israel

Rep: Lintar Satria / Red: A.Syalaby Ichsan
Tentara Israel bekerja di tank-tank di Dataran Tinggi Golan yang dikontrol Israel di dekat perbatasan dengan Suriah, tidak jauh dari perbatasan Libanon, Selasa, 28 Juli 2020
Foto: AP/Ariel Schalit
Tentara Israel bekerja di tank-tank di Dataran Tinggi Golan yang dikontrol Israel di dekat perbatasan dengan Suriah, tidak jauh dari perbatasan Libanon, Selasa, 28 Juli 2020

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT-- Kantor berita milik pemerintah Lebanon, National News Agency (NNA) melaporkan tentara Israel melepaskan tembakan pada 'aktivitas mencurigakan' di perbatasan. NNA mengatakan pasukan Israel menembak ke arah desa Kfarkela yang terletak di selatan Lebanon.

Kantor berita Turki, Anadolu Agency, Rabu (29/7) melaporkan baik pemerintah Israel maupun Lebanon belum membuat pernyataan mengenai peristiwa ini. Pada Senin lalu Menteri Luar Negeri Lebanon Nassif Hitti mengatakan pemerintahannya akan mengajukan keluhan resmi ke Dewan Keamanan PBB atas serangan Israel pada 27 Juli lalu.

Dalam pernyataannya tentara Israel mengatakan pada Senin lalu mereka 'menggagalkan upaya penyusupan yang dilakukan Hizbullah' di wilayah Jabal Ros. Sebelumnya media-media Israel juga melaporkan ada kelompok yang mencoba menyusup Shebaa Farms yang terletak di persimpangan perbatasan Lebanon-Suriah dan Dataran Tinggi Golan yang kini diduduki Israel.  

Namun melalui pernyataannya, Hizbullah membantah tuduhan tersebut. Mereka menegaskan 'tidak ada bentrokan atau penembakan yang terjadi di pihak kami dalam peristiwa yang terjadi di selatan perbatasan Lebanon'."Melainkan hanya satu pihak musuh yang takut, gelisah dan tegang," kata mereka.

Di sisi lain kelompok itu mengancam akan merespon kematian salah satu anggotanya yang tewas akibat 'agresi Israel' di Bandara Internasional Damaskus beberapa hari lalu. Hizbullah mengatakan balasan atas peristiwa itu 'pasti akan datang'.

Ketegangan militer terjadi ketika pasukan Israel di sepanjang perbatasan utara negara itu terus waspada. Mereka mengantisipasi serangan balasan dari Hizbullah. Kelompok yang bermarkas di Lebanon itu berjanji akan membalas serangan yang mereka yakini dilakukan Israel. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement