Rabu 29 Jul 2020 06:03 WIB

Cendera Mata Terakhir Satgas TMMD di SDN Matabaho

Ketika lonceng dibunyikan mengingatkan kalau satgas TMMD pernah hadir di sekolah ini.

Rep: Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Pembangunan lonceng di SDN Matabaho sebagai persembahan terakhir satgas TMMD.
Foto: Kodim Kendari
Pembangunan lonceng di SDN Matabaho sebagai persembahan terakhir satgas TMMD.

REPUBLIKA.CO.ID, KONKEP -- Sebulan penuh Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-108 di Kabupatan Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara di wilayah Kodim 1417/Kendari mengabdikan diri. Masa tugas satgas berakhir pada Kamis (30/7).

Kegiatan sasaran fisik yang menyasar di dua desa, yakni Desa Matabaho dan Desa Lamoluo di Kecamatan Wawonii Barat, Kabupaten Konkep, dapat dikatakan rampung. Penataan halaman SDN Matabaho menjadi salah satu sasaran fisik TMMD, dan pembangunan ruang guru menjadi sasaran tambahan.

Jelang berakhirnya kegiatan TMMD pada Selasa (28/7), satgas mempersembahkan cendera mata terakhir, yakni membuat dan memasang lonceng sekolah. Letda Inf Sarun yang bertugas mengkoordiasi kegiatan di halaman SDN Matabaho, menuturkan, pembuatan dan pemasangan lonceng sekolah tersebut sebagai persembahan terakhir satgas untuk para siswa di sekolah tersebut.

"Ini sebagai bentuk perhatian dan sekaligus menjadi kenangan di SD Matabaho, ketika lonceng dibunyikan akan mengingatkan kalau satgas TMMD pernah hadir di sekolah tersebut," tutur Sarun yang didampingi para guru dan anggota satgas.

Guru sekaligus Wali Kelas Lima SDN Matabaho, Marwan mengatakan, sangat bersyukur dengan kehadiran dan kegiatan TMMD karena terbantu dalam kegiatan pembangunan, seperti yang dirasakan saat ini. "Bahkan hari ini Bapak Tentara membuat dan memasang lonceng sekolah, karya Bapak Tentara akan kami kenang dan kami pelihara sepanjang masa," kata Marwan.

Sementara menjelang waktu perpisahan, satgas dan guru menggelar makan siang bersama sebagai bentuk rasa syukur atas selesainya pembangunan halaman SDN Matabaho dan ruang guru. "Hari ini meja belajar kami sulap sementara waktu menjadi meja makan, sebagai wujud penghormatan dan sekaligus acara perpisahan bersama satgas TMMD," ucap Kepala SDN Matabaho, Mahaseng kepada anggota satgas.

Sambil menikmati makanan tradisional sinonggi (makanan khas tolaki) bersama ubi kayu rebus dengan lauk ikan bakar dan ayam yang dimasak dengan menggunakan daun kedondong hutan (tawaoloho) menambah nikmatnya makan siang.

Mahaseng menyatakan, jamuan ini sebagai ucapan terima kasih kepada satgas TMMD yang telah memberi warna tersendiri di sekolah yang dipimpinnya. "Mereka (satgas) bekerja tanpa mengenal lelah dan memberikan pengabdian demi nyamannya anak-anak dalam menimba ilmu, semoga jerih payah mereka mendapatkan amalan ibadah," ujarnya sambil bersantap siang, Selasa.

Lettu Inf Jumain menuturkan, pemberian jamuan makan siang terasa nikmat saat dinikmati bersama-sama antara anggota satgas dan guru sekolah. Dia mengaku bakal selalu mengenang momen pengabdian di Matabaho. "Ini jamuan yang sangat luar biasa dan akan selalu kami kenang kalau di ruang kantor SDN Matabaho pernah ada restoran yang sesaat," tutur Jumain sambil mencicipi sinonggi bersama ikan bakarnya.

Hal senada disampaikan guru SDN Matabaho, Hendriyati yang mengikuti santap siang. Dia berharap, kondisi sekolah yang lebih baik bisa memicu guru dan siswa untuk belajar lebih baik dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Matabaho dan Kecamatan Wawonii Barat. "Ada yang membakar ikan ada juga yang merebus ibunya, sementara yang lain juga masih ada yang bekerja menyelesaikan sasaran di sekolah ini," ucap Hendriyati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement