Rabu 29 Jul 2020 05:46 WIB

Malcolm X Diberi Petunjuk Saat Pergi Haji

Wallace Muhammad mengajak pengikutnya sholat lima waktu, puasa ramadhan, dan lainnya.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Malcolm X Diberi Petunjuk Saat Pergi Haji. Foto langka Malcolm X bersama Putra Mahkota Pangeran Arab Saudi Faisal Al-Saud di Jeddah pada April, 1964.
Foto: Arab News
Malcolm X Diberi Petunjuk Saat Pergi Haji. Foto langka Malcolm X bersama Putra Mahkota Pangeran Arab Saudi Faisal Al-Saud di Jeddah pada April, 1964.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tokoh Muslim Afrika-Amerika dan aktivis hak asasi manusia, Malcolm X atau El-Hajj Malik El-Shabazz diberikan petunjuk Allah Subhanahu wa Ta'ala ketika pergi berhaji. Saat itu ia masih masuk ke dalam gerakan Nation of Islam (NOI) yang menyatakan bahwa orang kulit putih merupakan setan.

Kisah tersebut disampaikan Direktur United Muslim Masjid di  Philadelphia Amerika Serikat (AS), Syaikh Dr. Tahir Wyatt, lewat kajian daring di media sosial Facebook milik Ustaz Firanda Andirja, bertajuk 'Dakwah di Amerika' pada akhir pekan lalu.

"Ketika Malcolm X mendapat kesempatan pergi haji, ajaran Nation of Islam yakni orang kulit putih adalah devil (setan). Dan ketika pergi haji, dia melihat kaum Muslim dari penjuru dunia, termasuk orang eropa yang berkulit putih, berambut pirang dan bermata biru," kata Dai pertama yang mengajar kajian menggunakan bahasa Inggris di Masjid Nabawi ini.

Ketika Malcolm X melihat semua itu, ia pun mengevaluasi kembali ajaran yang dia dapat dari Elijah Muhammad di Nation of Islam. Mulai dari kejadian itu, Malcolm X bersyahadat kembali, mengikuti ajaran Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, dan dia melepaskan diri dari ajaran NOI.

"Dia mengundang, kaum kulit hitam untuk mengikuti ajaran Islam, sunnah yang benar, namun pada kemudian hari Malcolm X dibunuh," kata Dr. Tahir Wyatt.

Peristiwa pembunuhan Malcolm X terjadi pada 1965. Kejadian ini juga yang mengekspose terkait dengan Islam Sunni, sehingga ajaran Islam mulai dikenal tidak hanya NOI, hanya untuk kaum hitam tapi seluruh manusia.

Pesan yang dibawa Elijah Muhammad lebih cenderung bersifat sosial, bukan perihal akidah. Hal ini yang kemudian membuat banyak kaum hitam ikut bergabung dan menyebut diri mereka Muslim.

Terdapat ribuan kaum hitam yang memanggil diri mereka Muslim dengan mengikuti ajaran NOI. Salah satu pengikutnya yang terkenal Malcolm X. Dia mengikuti NOI kurang lebih sepanjang 10 tahun. Namun kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan hidayah kepadanya.

Awal kemunculan Nation of Islam pada 1930, mereka membawa pesan-pesan kebangkitan yang diterima oleh kaum kulit hitam di Amerika. Pergerakan ini muncul dengan memakai label Islam yang didirikan oleh Elijah Muhammad.

"Elijah Muhammad figur yang mendirikan Nation of Islam, dia menganggap diri dia nabi, sehingga dia bukan Islam sama sekali. Dia mengajarkan supremasi kaum hitam, pesan-pesan ini sangat menarik diterima oleh kaum hitam pada saat itu," kata Direktur United Muslim Masjid di Philadelphia Amerika Serikat (AS), Syaikh Dr. Tahir Wyatt, lewat kajian daring di media sosial Facebook milik Ustaz Firanda Andirja, bertajuk 'Dakwah di Amerika' pada Ahad (26/7).

Dia mengatakan, Muslim jelas sudah ada sebelum pergerakan ini datang. Gerakan ini dipengaruhi Islamiyah, dan Ahmadiyah, seperti yang diketahui Ahmadiyah menyatakan ada nabi setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.

Kemudian NOI mulai berubah saat Elijah Muhammad meninggal, dan digantikan dengan anaknya Wallace Muhammad. Dia mengambil jalan berbeda, mengajarkan Islam ortodoks. Wallace Muhammad mengajak pengikutnya sholat lima waktu, berpuasa ramadhan dan lainnya. Hal ini sebelumnya tidak diajarkan oleh Elijah Muhammad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement