REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kepolisian melakukan autopsi kepada jenazah perempuan tanpa identitas. Jenazah itu ditemukan mengambang di kolam ikan di Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, beberapa hari lalu. Autopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab korban meninggal.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Tasikmalaya, AKP Yusuf Ruhiman mengatakan, secara visual, terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Selain itu, terdapat sejumlah kejanggalan terkait kematian korban. "Karena itu, kita lakukan autopsi untuk mengetahui sebab-sebab kematiannya. Nanti dokter yang akan menjelaskan," kata dia, Selasa (28/7).
Ia menambahkan, jika indikasi tindak pidana dalam kematian korban, polisi akan mencari tersangkanya. Sementara autopsi akan menjadi alat bukti di pengadilan.
Yusuf mengatakan, hingga saat ini polisi belum bisa memastikan identitas korban. Menurut dia, polisi telah menyebar ciri-ciri dan barang bawaan korban melalui media sosial. Namun, hingga saat ini belum ada warga yang mengenal korban. "Ada beberapa masuk laporan warga hilang, tapi setelah dicek ternyata korban bukan keluarganya," kata dia.
Ia menjelaskan, korban ditemukan meninggal di kolam ikan mengenakan kaos berwarna hijau dan celana jins. Korban juga membawa beberapa pakaian lain di dalam tas kresek.
Yusuf mengimbau kepada masyarakat, jika ada anggota keluarga hilang untuk segera melapor. Jika ada warga yang mengenal ciri-ciri korban, diharapkan juga segera melapor.
"Kita juga belum bisa mengetahui usia korban. Sudah dilakukan pemeriksaan sidik jari, tapi belum ada di data kependudukan. Berarti orang itu belum pernah bikin KTP," kata dia.
Sebelumnya, sesosok mayat perempuan ditemukan di sebuah kolam ikan milik warga di Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Ahad (26/7). Saat ditemukan, mayat itu telah mengeluarkan bau tak sedap.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
