Selasa 28 Jul 2020 16:56 WIB

7 Pesan Utsman bin Affan dari Surat Al-Kahfi Ayat ke-82

Utsman bin Affan menyampaikan tujuh pesan dari surat Al-Kahfi.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Utsman bin Affan menyampaikan tujuh pesan dari surat Al-Kahfi. (ilustrasi) utsman bin affan
Foto: tangkapan layar wikipedia
Utsman bin Affan menyampaikan tujuh pesan dari surat Al-Kahfi. (ilustrasi) utsman bin affan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Surat Al-Kahfi mengandung banyak pesan mulia tidak hanya tentang tujuh pemuda yang teguh memegang iman mereka. Ada pula kisah yang tentang perjalanan antara Nabi Musa dan Nabi Khidir (alaihimassalam) yang terekam apik dari ayat ke-65 sampai ayat ke-82.

Pada ujung ayat ke-82, Nabi Khidir menjelaskan alasan kenapa ia membangun rumah tanpa meminta imbalan. 

Baca Juga

وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَنْ يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ ۚ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ۚ ذَٰلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا

Karena "Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya."

Ibnu Hajar Al-‘Asqalani menulis dalam kitab Al-Munabbihat tentang penafsiran ayat 82 yang artinya "Dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua." 

Menurutnya, kisah dua anak yatim dalam surat Al-Kahfi, bahwa Utsman bin Affan berkata, "Yang dimaksud harta simpanan itu adalah sebuah papan emas yang tertulis di atasnya tujuh baris kalimat yang artinya:  

Pertama, "Jalan kepada orang yang mengetahui bahwa kematian pasti datang tetapi ia masih sempat tertawa."

Kedua, "Aku heran kepada orang yang mengetahui bahwa dunia suatu saat pasti berakhir sirna, tetapi ia masih mencintainya."

Ketiga, "Aku heran kepada orang yang mengetahui bahwa semua sudah ditakdirkan, tetapi ia masih menyesali sesuatu yang terlepas darinya." 

Keempat, "Aku heran kepada orang yang meyakini adanya hisab di akhirat, tetapi ia masih mengumpulkan kekayaan."

Kelima, "Aku heran kepada orang yang mengetahui adanya neraka, tapi ia masih berbuat dosa." 

Keenam, "Aku heran kepada orang yang mengenal Allah SWT tetapi ia masih mengingat selain Dia." 

Ketujuh, "Aku heran kepada orang yang sudah mengetahui adanya surga, tetapi ia masih mencari kesenangan di dunia." 

Dalam sebagian naskah terdapat sedikit tambahan, yaitu: "Aku heran kepada orang yang percaya bahwa setan itu musuhnya, tetapi ia masih mengikutinya." 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement