Selasa 28 Jul 2020 14:25 WIB

Qarnul Manazil, Miqat yang Paling Dekat dengan Makkah

Rasulullah menetapkan Qarnul Manazil sebagai batas wilayah Miqat bagi penduduk Najd.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Masjid Qarnul Manazil yang dijadikan salah satu tempat miqat untuk umrah dan haji.
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Masjid Qarnul Manazil yang dijadikan salah satu tempat miqat untuk umrah dan haji.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Di antara yang membedakan ibadah haji dan umroh dengan ibadah lainnya adalah adanya pembatasan wilayah. Haji dan Umroh hanya bisa dikerjakan di dalam Tanah Suci Makkah. 

"Sementara ibadah lainnya dalam Islam bisa dikerjakan di belahan bumi manapun," kata Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah Ustaz Rafiq Jauhary Lc saat berbincang dengan Republika.co.id, Selasa (28/7).

Rafiq mengatakan, ummat Islam yang berasal dari luar Makkah ketika hendak mengerjakan ibadah haji dan umroh diharuskan telah mengenakan pakaian ihram sebelum melewati batas-batas yang ditentukan. Batas wilayah ini dikenal dengan istilah Miqat Makani.

Terdapat 5 (lima) batas wilayah yang disepakati para ulama. 4 (empat) batas wilayah ditentukan oleh Rasulullah yaitu Yalamlam untuk penduduk Yaman, Qarnul Manazil untuk penduduk Najd, Juhfah untuk penduduk Syam, dan Dzul Hulaifah untuk penduduk Madinah. Kemudian ada satu lagi batas wilayah ditentukan berdasarkan ijtihad dari Amirul Mukminin Umar Bin Khattab, yaitu Dzatu Irqin untuk ummat Islam dari wilayah Iraq dan sekitarnya.

Berdasarkan penelusuran singkat melalui Google Maps, dari kelima Miqat tersebut, ada satu Miqat yang memiliki jarak paling dekat dari Kota Makkah, ia adalah Qarnul Manazil.

Qarnul Manazil atau juga dikenal sebagai Qarnuts Tsa'alib adalah sebuah kampung kecil yang kini lebih banyak dikenal dengan nama as-Sail al-Kabir. Walaupun secara wilayah masuk di Kota Thaif, Provinsi Makkah, sebenarnya jaraknya masih 50 kilometer di sisi utara Kota Thaif. Sementara dari pusat Kota Makkah jaraknya lebih dari 80 kilometer di sisi Timur.

"Jarak ini dikategorikan para ulama sebagai jarak dua marhalah, yaitu jarak yang ditempuh selama dua hari oleh pejalan kaki," katanya.

Ustaz Rafiq mengatakan, dalam Shahih Bukhari (1427) Rasulullah menetapkan Qarnul Manazil sebagai batas wilayah Miqat bagi penduduk Najd. Saat ini Najd adalah wilayah meliputi Provinsi Riyadh dan sekitarnya.

Dahulu Qarnul Manazil memiliki sumber mata air yang jernih. Para jamaah yang hendak menjalankan haji dan umroh dapat memanfaatkannya untuk membersihkan diri sekaligus mengisi perbekalan. 

"Guna menambah kenyamanan para jamaah, kini Kerajaan Arab Saudi telah membangunkan masjid besar di Qarnul Manazil," katanya.

Ustaz Rafiq menyampaikan, bahwa ketika zaman dahulu memang warga Najd menuju Makkah melewati Qarnul Manazil melalui jalur darat, namun saat ini justru Qarnul Manazil dilalui oleh warga Riyadh, Uni Emirates Arab dan negara teluk lainnya melalui jalur udara. Karena dari Riyadh menuju Makkah jaraknya hampir mencapai 1000 kilometer.

Pesawat yang ditumpangi para jamaah akan melewati Qarnul Manazil lebih kurang 20 menit sebelum mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Jamaah dari Indonesia pun yang memilih penerbangan umroh atau haji khusus menggunakan maskapai seperti Emirates, Etihad dan Oman akan melalui batas Miqat Qarnul Manazil sebelum mereka tiba di Jeddah.

Adapun untuk jalur darat, Qarnul Manazil, kata Ustaz Rafiq, saat ini justru banyak dilalui oleh para jamaah yang datang dari Thaif menggunakan Bus. Namun baru-baru ini seiring dengan dibukanya jalur baru melalui pegunungan al-Hada hingga menembus padang Arafah para ulama di Arab Saudi pun menetapkan satu batas Miqat baru.

Batas Miqat baru ini terletak di sebuah lembah muhrim, sekarang orang mengenalnya sebagai Miqat Wadi Muhrim. Penetapan batas Miqat ini dilatarbelakangi karena dibukanya jalur baru yang memungkinkan penduduk Thaif (yang menggunakan kendaraan pribadi) untuk tiba di Makkah lebih cepat melalui jalur yang pernah dilalui Rasulullah saat beliau berdakwah ke Bani Tsaqif di kota Thaif.

"Jarak dari Miqat Wadi Muhrim menuju Makkah pun diqiyaskan (disejajarkan) dengan Miqat Qarnul Manazil yang berjarak dua marhalah atau sejauh 80 kilometer dari pusat Kota Makkah," katanya.

Mengingat terjalnya pegunungan al-Hada, jalur baru ini hanya bisa dilalui kendaraan pribadi. Penduduk Thaif yang memilih bepergian ke Makkah menggunakan bus umum tetap harus memutar ke utara sejauh 50 kilometer menuju Qarnul Manazil / as-Sailul Kabir baru kemudian ke arah Barat sejauh 80 kilometer menuju kota Makkah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement