Selasa 28 Jul 2020 14:33 WIB

Stok Beras di Bulog Jabar Aman untuk Sembilan Bulan ke Depan

Stok beras akan terus bertambah, seiring adanya panen gadu dalam beberapa bulan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Beras (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Beras (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perum Bulog Kanwil Jawa Barat mengklaim stok beras di Jawa Barat aman untuk sembilan bulan kedepan. Menurut Kepala Perum Bulog Kanwil Jabar Taufan Akib, stok beras juga akan terus bertambah, seiring adanya panen gadu dalam beberapa bulan ke depan.

Taufan menjelaskan, cadangan beras di Jabar saat ini mencapai 223 ribu ton atau cukup untuk sembilan bulan ke depan. Cadangan tersebut akan terus bertambah, seiring proses serapan beras yang kini terus berlangsung.

Baca Juga

"Cadangan beras di Jabar cukup aman. Bahkan sampai tahun depan. Belum lagi nanti ada tambahan dari serapan panen gadu (musim kering) jelang akhir tahun," ujar Taufan kepada wartawan di Bandung, Selasa (28/7).

Saat ini, kata dia, proses penyerapan beras Bulog telah mencapai 113 ribu ton atau tercapai sekitar 62 persen. Sementara target sampai akhir tahun sebanyak 213.400 ton. Jumlah tersebut optimistis tercapai di akhir 2020.

Tak hanya beras, kata dia, Bulog Jabar juga masih menyimpan cadangan Gabah Kering Giling sebesar 10.328 ton. Persediaan pangan pokok lainnya yaitu 2.968 ton gula pasir. 210.091 liter minyak goreng, 22,3 ton telur ayam, 3,9 ton daging ayam, dan 905 ton tepung terigu.

Taufan berharap, masyarakat tidak perlu khawatir akan kondisi persediaan beras dan sembako lainnya. Bahkan, kegiatan operasi pasar (OP) atau Ketersediaan Pasokan Stabilisasi Harga (KPSH) Bulog saat ini relatif berkurang, lantaran harga sembako di pasaran relatif stabil.

Tahun ini, kata dia, pelaksanaan operasi pasar lebih rendah, karena ia melihat harga relatif stabil. Ini juga karena masyarakat tidak panik saat pandemi. "Selain itu, mungkin karena ada bantuan beras dari pemerintah, sehingga permintaan beras stabil," katanya.

Terkait realisasi cadangan sembako untuk OP di Jawa Barat, kata dia, masih relatif masih melimpah. Di mana sarapannya baru mencapai 49 persen atau setara 90.000 ton beras. Berbeda dengan daerah lainnya yang mayoritas realisasi OP mencapai 100 persen.

Sementara untuk penyaluran sembako bantuan sosial dampak COVID-19, Bulog bersama Pemprov Jabar dan Pos Indonesia telah melaksanakan penyaluran paket sembako tahap 1 sebesar 1.796.932 paket atau mencapai 100 persen. Kemudian tahap 2  sebesar 1.385.264 paket (100 persen) selama 15 hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement