Selasa 28 Jul 2020 11:36 WIB

Jumlah Kasus Baru Covid-19 di Xinjiang Meningkat

Empat kasus lain berasal dari warga Cina yang baru pulang dari luar negeri.

Rep: Lintar Satria/ Red: A.Syalaby Ichsan
Anak-anak pulang sekolah di Turpan, Xinjiang, China. Sebanyak 40 persen dari populasi Xinjiang, yang jumlahnya 21,8 juta jiwa, adalah kelompok Muslim Uighur. Mereka hidup di bawah pengawasan ketat pemerintah.
Foto: EPA
Anak-anak pulang sekolah di Turpan, Xinjiang, China. Sebanyak 40 persen dari populasi Xinjiang, yang jumlahnya 21,8 juta jiwa, adalah kelompok Muslim Uighur. Mereka hidup di bawah pengawasan ketat pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina melaporkan jumlah kasus infeksi virus korona di Xinjiang bertambah 57. Pada Selasa (28/7) ibukota Beijing juga melaporkan kasus penularan dalam negeri pertama mereka dalam dua pekan terakhir.

Sementara itu Provinsi Liaoning yang terletak di timur laut Negeri Tirai Bambu melaporkan enam kasus penularan lokal. Empat kasus lain berasal dari warga Cina yang baru pulang dari luar negeri.

Total kasus infeksi dalam 24 jam terakhir menjadi 68 kasus. Meskipun ada klaster-klaster kecil yang bermunculan tapi Cina berhasil menahan laju penyebaran virus. Dari 83.959 kasus yang sudah dikonfirmasi Negeri Tirai Bambu melaporkan 4.634 kasus kematian.

Cina mengatakan saat ini ada sekitar 391 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Sementara 307 orang lainnya sedang menjalani isolasi dengan pengawasan karena menunjukkan tanda-tanda infeksi atau dites positif tapi tidak memperlihatkan gejala apa pun.

Wabah di Xinjiang terpusat di ibukota wilayah dan kota terbesar, Urumqi. Pihak berwenang di kota itu telah membatasi transportasi umum, mengisolasi sejumlah komunitas dan memerintahkan mereka yang beresiko terinfeksi segera melakukan tes. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement