Senin 27 Jul 2020 23:41 WIB

Ketika 3 Agama Samawi Mengecam Ragam Praktik Homoseksualitas

Tiga agama samawi mengecam beragam bentuk praktik homoseksualitas

Tiga agama samawi mengecam beragam bentuk praktik homoseksualitas Ilustrasi  LGBT
Foto: Foto : MgRol112
Tiga agama samawi mengecam beragam bentuk praktik homoseksualitas Ilustrasi LGBT

REPUBLIKA.CO.ID, Perilaku LGBT merupakan perkara yang dikutuk oleh agama-agama. Dalam Katolik dijelaskan, semua orang, pria dan wanita, harus mengakui dan menerima identitas seksualnya.

Dilansir dari couragerc.org dijelaskan bahwa homoseksualitas telah terjadi selama berabad-abad dan dalam budaya yang berbeda. Alkitab menyebutkan, tindakan homoseksual sebagai tindakan bejat. Homoseksual merupakan perbuatan yang bertentangan dengan hukum alam. Para pelaku tindakan seksual menutup diri terhadap karunia hidup.

Baca Juga

Sedangkan, dalam Yahudi isu homoseksualitas dan gay sudah dikenal sejak lama. Dua ayat dalam Imamat (18:23 dan 20:13) mengungkapkan kecaman tegas terhadap seks homoseksual laki-laki. Menurut Imamat 20:13: "Jika seorang pria terletak dengan seorang pria sebagai salah satu kebohongan dengan seorang wanita, keduanya telah melakukan kekejian; mereka harus dihukum mati; darah mereka akan berada di atas mereka."

Dilansir dari myjewishlearning.com, larangan Alkitab tidak mencakup tindakan homoseksual perempuan. Otoritas lainnya menggambarkan lesbianisme sebagai cabul atau promiscuous. Lesbian tidak masuk dalam pelanggaran berat. Ayat Imamat juga menyiratkan bahwa yang salah merupakan tindakan homoseksual. Namun, pelaku homoseksual tidak seharusnya dibenci. 

Meskipun demikian, ayat dalam Yahudi yang mengatur tentang homoseksualitas ini masih sulit diterima bagi Yahudi yang berpikiran liberal. Dan, denominasi liberal telah diperdebatkan sejauh mana kaum gay dan lesbian dapat terintegrasi ke dalam komunitas agama.

Islam secara eksplisit mengutuk perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Dalam sejarah Islam, homoseksual telah ada pada masa kaum Nabi Luth. Kisah penyimpangan seksual kaum Nabi Luth ini tertulis dalam Alquran surah al-A'raaf: 80-84, Huud: 81-83, al-Ankabuut: 28-35, al-Hijr: 61-77, dan asy-Syu'araa: 160-175.

"Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya, 'Mengapa kalian mengerjakan perbuatan faahisyah itu yang belum pernah dikerjakan oleh seseorang pun (di dunia ini) sebelum kalian?' Sesuangguhnya kalian mendatangi laki-laki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, kalian ini adalah kaum yang melampaui batas."

Kaum Nabi Luth menjawab, "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kota ini. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura menyucikan diri. Kemudian, Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya, kecuali istrinya. Karena, dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu, maka perlihatkanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdoa itu." (QS al-A'raaf 80-84).

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement