Senin 27 Jul 2020 19:20 WIB

Bupati Siak Puas dengan Panen Perdana Tahun Ini

Jika dibanding tahun lalu, hasil panen Siak jauh lebih meningkat

Bupati Siak Alfedri mengapresiasi warga Kampung Laksamana yang mulai alih fungsi lahan sawit ke padi.
Foto: Kementan
Bupati Siak Alfedri mengapresiasi warga Kampung Laksamana yang mulai alih fungsi lahan sawit ke padi.

REPUBLIKA.CO.ID, SIAK -- Para petani di Kampung Laksamana, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, Riau, cukup puas dengan hasil panen perdana tahun ini. Bahkan jika dibandingkan dengan periode lalu, hasilnya jauh lebih meningkat.

Menurut Sekretaris Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Siak, Arisman, hasil panen padi di kampung itu tahun ini tidak berpengaruh dengan adanya wabah virus Corona atau Covid-19. Terbukti, panen perdana tahun ini bisa menghasilkan 6-8 ton gabah kering per hektarnya. Sedangkan tahun lalu, hanya di angka 5,5 ton.

Baca Juga

"Kalau dipikir-pikir memang tidak berpengaruh. Ini dilihat dari hasilnya yang naik signifikan," kata Arisman.

Hasil yang cukup memuaskan ini kata Arisman tidak terlepas karena cuaca yang mendukung. Total luas persawahan yang di panen di sini 208 hektare. "Petani di sini semua menerapkan IP 200, dan menggunakan varietas inpari 42," kata dia.

Terpisah, Bupati Siak Alfedri mengapresiasi warga Kampung Laksamana yang mulai alih fungsi lahan sawit ke padi. Sebab, pada panen perdana ini, salah seorang warga kampung itu sebelumnya telah mengubah lahan sawit seluas 7 hektare ke persawahan.

"Kalau hasil panennya mencapai 6-8 ton per hektare, uangnya bisa sampai Rp 27 juta rupiah sekali tanam. Waktu panennya juga tidak terlalu lama. Tentu untung dibanding tanam sawit. Kami apresiasi, tahun ini sudah ada alih fungsi lahan sawit kembali ke padi 7 ha. Lebih banyak hasil padi daripada sawit. Rencana kita akan melakukan penataan dan pengelolaan persawahan yang baik dengan mendorong sistem pengairan dengan pompanisasi dan pipanisasi. Sudah diusulkan lewat APBN mudah-mudahanan bisa diprogramkan untuk tersier sehingga system pengairan lebih baik,” ujar Alfedri.

Terkait mekanisasi, Alfedri menyebut yang belum ada tinggal transpalanter. “Yang lain sudah dapat semua. Alsintan sudah diberikan ke poktan. Dengan alsintan yang lengkap dan saprodi yang lengkap Insya allah produksi meningkat dan ekonomi masyarakat lebih baik,” pungkasnya.

Sebagai informasi luas lahan sedang dipanen 200 hektare, dengan total sawah 800. Pemerintah akan membuat sistem one planning dan one management serdong mendorong musim hujan sudah tanam semua.

Untuk diketahui, dari data Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Siak, dalam tiga tahun terakhir, 237 hektar lahan kebun kelapa sawit rakyat di Kabupaten Siak sudah berubah menjadi persawahan.Lahan itu tersebar di beberapa kampung (desa) yakni di Kampung Buantan Lestari, Tuah Indrapura, Kemuning Muda, Jatibaru Langsat Permai dan yang terkahir 7 hekatare di Kampumg Laksamana.

Sementara, total luas areal persawahan di Kabupaten Siak 4.904 hektare (Ha) yang tersebar di 10 kecamatan yakni di Kecamatan Siak 8 ha, Mempura 47 ha, Pusako 32 ha, Sabak Auh 1.150 ha, Sungai apit 641 ha, Koto Gasib 51 ha, Kandis 62 ha, Tualang 26 ha, Sungai Mandau 534 ha dan Kecamatan Bungaraya 2.202 ha.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menegaskan sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani, Kementan terus berkomitmen menyalurkan bantuan untuk budidaya dan penanganan pasca panen.

Suwandi menegaskan Kementan berkomitmen untuk menyediakan pangan 267 juta jiwa rakyat Indonesia secara mandiri. "Untuk petani Siak supaya bisa lebih semangat berproduksi, Kementerian Pertanian memberikan bantuan berupa bantuan benih padi dan benih jagung, alat alat pasca panen, dan juga berbagai jenis alat pra panen serta permodalan dari KUR terus ditingkatkan," terang Suwandi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement