Senin 27 Jul 2020 17:27 WIB

Masjid di Malaysia Garap Proyek Perikanan

Selain meningkatkan sumber daya, masjid juga jadi wisata perikanan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ani Nursalikah
Masjid di Malaysia Garap Proyek Perikanan. Ilustrasi
Foto: Foto : MgRol112
Masjid di Malaysia Garap Proyek Perikanan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BHARU -- Kementerian Pertanian dan Industri Makanan Malaysia mempercayakan Masjid Ar-Rahman dalam proyek pengembangan perikanan. Masjid yang berada di kerajaan Kelantan itu memang terkenal karena dibangun di atas danau.

Peresmian kerja sama pemerintah dengan masjid itu dilakukan oleh Deputi Menteri Pertanian dan Industri Makanan Datuk Che Abdullah Mat Nawi. Ini merupakan kerja sama pengembangan perikanan pemerintah dan masjid pertama di Kelantan.

Baca Juga

"Proyek percontohan ini merupakan usaha untuk meningkatkan sumber daya perikanan negara," kata Abdullah dilansir dari Bernama, Ahad (26/7).

Kementerian Pertanian dan Industri Makanan mempercayakan kerja sama ini diorganisir oleh Departemen Perikanan. Lembaga itu bertugas memastikan produksi ikan terjamin.

Dalam peresmian kerja sama ini dilakukan tabur benih 20 ribu bibit ikan tilapia dan 10 ribu bibit ikan barramudi ke danau. Diperkirakan ikan mulai bisa dipanen sekitar delapan sampai 12 bulan ke depan.

"Pengurus masjid yang mengelolanya bisa memproduksi sampai 24 metrik ton ikan. Harganya bisa sampai RM 336 ribu atau sekitar Rp 1,1 miliar," ujar Abdullah.

Imam Masjid Ar-Rahman Hasan Mahmood menyebut lahan masjid seluas 3,5 hektare memang ditujukan juga untuk fungsi usaha. Ia mengapresiasi pemerintah yang membantu penebaran bibit ikan dan pelatihan.

Pengunjung masjid tak hanya dimanjakan dengan desain arsitektur masjid, melainkan juga wisata perikanan. Nantinya segala keuntungan dapat berguna bagi keuangan masjid.

"Semua yang datang ke masjid ini akan disediakan paket makanan ikan berupa pelet seharga dua ringgit. Insya Allah, kesuksesan program perikanan disini akan dapat ditiru masjid lain," ucap Mahmood. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement