Senin 27 Jul 2020 15:13 WIB

Untuk Pemulihan Ekonomi, Jabar Terima Bantuan Rp 10 Triliun

Jabar dan DKI yang merupakan portal ekonomi nasional diharapkan bangkit lebih dahulu

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Kamis (9/7) di gedung Pakuan mengatakan, berdasarkan hasil kajian lembaga ekonomi internasional, ada tujuh sektor yang dapat membangkitkan perekonomian Jabar pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Foto: humas Pemprov Jabar
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Kamis (9/7) di gedung Pakuan mengatakan, berdasarkan hasil kajian lembaga ekonomi internasional, ada tujuh sektor yang dapat membangkitkan perekonomian Jabar pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan, Pemprov Jabar menerima bantuan dana dari pemerintah pusat sebesar total Rp 10 triliun untuk pemulihan ekonomi di Provinsi Jabar.

"Jabar menerima dukungan luar biasa dari pemerintah pusat, ada (total) Rp 10 triliun yang akan disiapkan untuk Jawa Barat," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, di acara Webinar dengan tema Siasat Recovery BUMD Jabar di era AKB yang digelar oleh PWI Jabar Gedung Sate, Senin (27/7).

Menurut Emil, dari total Rp10 triliun tersebut, Rp4 trilun di antaranya merupakan pinjaman daerah tanpa bunga untuk pemulihan ekonomi."Pertama, Rp 4 triliun adalah pinjaman daerah untuk recovery ekonomi dengan bunga 0 persen," katanya.

Kedua, kata Emil, pemerintah pusat juga memberikan Viability Gap Fund (VGF) atau dukungan kelayakan atas sebagian biaya kontruksi Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka di Kabupaten Bandung."Ada subsidi investasi kurang lebih Rp1,8 triliun. Sehingga, lelang (TPPAS Legok Nangka) bisa dilaksanakan," katanya.

Terakhir, kata dia, pemerintah pusat juga menempatkan dana pemulihan ekonomi sebesar Rp 4 triliun lebih melalui Bank Jabar Banten (bank bjb) untuk segera disalurkan kepada para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"Tadi pagi, BJB (bank bjb) mendapatkan penempatan pemulihan ekonomi sebesar Rp 4 triliun untuk segera disalurkan kepada UMKM-UMKM yang sedang melakukan recovery ekonomi," katanya.

Melalui dana pinjaman dari pemerintah pusat, Emil berharap, Provinsi Jabar bisa bangkit lebih awal dalam upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19."Diharapkan, Jabar-DKI (Jakarta) yang merupakan portal hampir di atas 30 persen ekonomi Indonesia bisa bangkit duluan," katanya.

Perlu diketahui, pemerintah pusat memastikan telah memberikan pinjaman kepada dua daerah yang terdampak virus Corona (Covid-19) cukup dalam, yakni Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jabar.

Kedua daerah tersebut bahkan meminjam dana ke pemerintah pusat untuk pemulihan ekonomi. Penyaluran pinjaman dana tersebut dilakukan melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI kepada pemerintah daerah (pemda).

Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jabar merupakan pemda pertama yang memanfaatkan Pinjaman PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) Daerah. Total pinjaman yang diusulkan kedua Pemda tersebut senilai Rp16,5 triliun. Yakni, DKI Jakarta mengusulkan pinjaman Rp12,5 triliun dan Jabar Rp4 triliun. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement