Senin 27 Jul 2020 14:48 WIB

Pemerintah China Buka Lowongan Kerja Besar-besaran

China membuka lowongan untuk mengakomodasi jutaan lulusan baru di tengah Covid-19.

Presiden Cina, Xi Jinping.
Foto: REUTERS/Mariana Bazo
Presiden Cina, Xi Jinping.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING  -- Ribuan badan usaha milik negara, lembaga pemerintahan daerah, serta institusi publik di China memperbanyak lowongan pekerjaan untuk mengakomodasi jutaan lulusan baru yang berjuang di tengah krisis pandemi Covid-19 saat ini.

Menurut laporan Reuters, Senin (27/7), sekitar 8,7 juta pelajar China lulus pada tahun ini.bJumlah itu hampir setengah juta lebih bayak dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga

Sejumlah lulusan tersebut harus menghadapi ketidakjelasan masa depan pekerjaan, mengingat perusahaan swasta banyak yang menangguhkan perekrutan pegawai dalam keadaan ekonomi di tengah wabah.

Stabilitas pekerjaan bagi anak muda menjadi perhatian politik sejak lama di China.

Presiden Xi Jinping sebelumnya memperingatkan bahwa perjuangan para lulusan baru untuk mendapat pekerjaan dapat "berubah menjadi energi negatif" sehingga ia mendorong lebih banyak pembukaan lapangan kerja. Para lulusan baru umumnya memasuki dunia kerja pada Juni atau Juli.

Riset dari perusahaan aplikasi pencari pekerjaan China, BOSS Zhipin, menunjukkan bahwa posisi yang tersedia bagi lulusan baru di periode perekrutan ini turun sebanyak 22 persen.  Angka lulusan berusia 20-24 yang menganggur menjadi 19,3 persen pada Juni, atau meningkat sebesar 2,1% daripada Mei.

Dengan kondisi tersebut, badan-badan publik--yang secara kolektif disebut sebagai "sistem"--merespons permintaan Presiden Xi. Perusahaan minyak Sinopec, misalnya, membuka lebih dari dua kali lipat jumlah lowongan pekerjaan untuk 2020, dengan tambahan 3.500 posisi khusus lulusan baru.

Di Provinsi Henan, badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah provinsi diminta untuk memperbanyak lowongan pekerjaan dan menyediakan setidaknya setengah dari lowongan itu khusus bagi lulusan baru.

Skema pemerintah China mengirim lulusan muda untuk bekerja di area yang belum berkembang juga meningkat, dengan harapan mereka akan membantu pengurangan kemiskinan serta kegiatan dukungan masyarakat lainnya. Tahun ini angkanya naik 5.000 posisi pekerjaan dibandingkan tahun lalu.

Dalam surat tertanggal 7 Juli 2020 kepada para lulusan yang diberangkatkan ke pelosok Xinjiang, Xi menyebut dirinya menginginkan para sarjana untuk "berkontribusi lebih terhadap Partai Komunis China, tanah air, serta masyarakat."

Pekerjaan idaman pada "sistem" biasanya akan memberikan keamanan dan status. "Tidak ada yang lebih penting daripada stabilitas," kata Joanna Yu, seorang pendaftar ujian pegawai negeri di Provinsi Shandong.

Sementara Jiang Zhenxin, yang lulus tahun ini dan akan bekerja selama dua tahun di pemerintahan setingkat kota di Provinsi Guangdong mengatakan, sebagai anggota partai, bekerja di komite daerah adalah cara untuk mengabdi kepada masyarakat.

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement