Senin 27 Jul 2020 14:08 WIB

Diduga Tenggelam, Pengungsi Rohingya Ditemukan Sembunyi

Pengungsi Rohingya yang dikhawatirkan tenggelam ditemukan bersembunyi di pulau

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Pengungsi Rohingya kelelahan setelah melintasi laut menaiki perahu kecil. Pengungsi Rohingya yang dikhawatirkan tenggelam ditemukan bersembunyi di pulau. Ilustrasi.
Foto: Damir Sagolj/Reuters
Pengungsi Rohingya kelelahan setelah melintasi laut menaiki perahu kecil. Pengungsi Rohingya yang dikhawatirkan tenggelam ditemukan bersembunyi di pulau. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Sekurangnya 26 pengungsi Rohingya yang dikhawatirkan tenggelam ditemukan hidup di pulau terdekat dari Langkawi, Malaysia, Senin (27/7). Para pengungsi mencoba berenang ke pulau wisata Malaysia, Langkawi karena perahu yang mereka tumpangi mengalami kerusakan.

Pada Sabtu malam, satu pria pengungsi Rohingya yang ikut dalam rombongan pengungsi berenang menggapai pantai dari sebuah perahu kecil di lepas pantai barat Langkawi. Para pejabat khawatir sisa dari para pengungsi itu tenggelam ketika mencoba mencapai pantai. Namun para pejabat kemudian menemukan mereka di sebuah pulau di lepas pantai.

Baca Juga

"Mereka ditemukan bersembunyi di semak-semak di pulau itu," ujar Mohd Zubil Mat Som, direktur jenderal Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA). Hingga kini, pihak berwenang telah menahan para pengungsi.

"Dua migran Rohingya juga telah ditangkap karena diduga melakukan perdagangan sehubungan dengan orang-orang yang ditemukan," kata Mohd Zubil.

Para pengungsi itu diyakini telah dipindahkan ke sebuah perahu kecil untuk menyelinap ke Malaysia setelah melakukan perjalanan dengan "kapal induk" yang membawa ratusan Rohingya dari Bangladesh. Bulan lalu, Malaysia menahan 269 pengungsi Rohingya yang tiba di Langkawi dengan kapal yang rusak.

Pada saat itu, Mohd Zubil mengatakan puluhan orang di kapal itu diyakini tewas dalam perjalanan yang berlangsung selama empat bulan. Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan bulan lalu Malaysia tidak dapat menerima Rohingya lagi dengan alasan ekonomi yang berjuang terpukul oleh pandemi Covid-19.

Malaysia memang tidak mengakui status pengungsi. Namun negara mayoritas Muslim merupakan tujuan favorit bagi Muslim Rohingya yang mencari kehidupan lebih baik setelah lolos dari penumpasan militer di Myanmar pada 2017. Belakangan, para pengungsi juga berasal dari kamp-kamp pengungsi di Bangladesh.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement