Jumat 24 Jul 2020 22:04 WIB

Nadiem: Ormas Lolos Seleksi Jangan Khawatir

Evaluasi akan memastikan kredibilitas dan integritas ormas yang lolos.

Mendikbud, Nadiem Makarim
Foto: Ist
Mendikbud, Nadiem Makarim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meminta organisasi kemasyarakatan (ormas) yang lulus seleksi tidak khawatir dengan adanya evaluasi lanjutan Program Organisasi Penggerak (POP). Dia memastikan program tersebut tetap terlaksana.

"Untuk ormas penggerak yang lulus seleksi tidak perlu khawatir dengan adanya evaluasi lanjutan ini, karena program ini akan dilaksanakan. Kami ingin memastikan bahwa yang telah kita lakukan, dengan standar integritas yang tinggi," ujar Nadiem dalam taklimat media secara daring di Jakarta, Jumat (24/7).

                               

Nadiem mengatakan, ormas yang lulus seleksi tetap bisa melaksanakan semua gerakannya. Evaluasi lanjutan itu, kata dia, untuk memastikan integritas program tersebut terjamin.

                               

"Untuk itu, saya ingin ucapkan terima kasih kepada semua insan masyarakat yang telah memberikan berbagai macam input (masukan). Kami berkomitmen untuk menyempurnakan program ini," kata dia.

                               

Evaluasi dilakukan dalam waktu tiga pekan dan dilakukan secara intensif dengan melibatkan banyak pihak. Evaluasi akan memastikan ormas terpilih bisa mengimplementasikan programnya. "Mereka melakukannya dengan dukungan penuh masyarakat, dan percaya diri menggerakkan reformasi pendidikan," terang dia.

                               

Parameter pertama yang dievaluasi adalah memastikan proses seleksi sudah mengikuti standar akuntabilitas terbaik. Kemudian, audit yang dilakukan internal dan pihak eksternal. 

Kemudian, setiap ormas harus diverifikasi lagi untuk memastikan kredibilitas dan integritasnya terjamin. "Kami berhati-hati melakukan pendalaman. Ketiga, masing-masing ormas harus memastikan program yang mereka lakukan bisa dilakukan di masa pandemi ini. Pelatihan dan lainnya pada masa pandemi ini harus kami dalami," jelas Nadiem.   

Pihak yang dilibatkan dalam evaluasi itu adalah ormas yang sudah berpuluh tahun berdedikasi di dunia pendidikan, dan pakar pendidikan yang ingin membantu reformasi pendidikan. "Harapan saya dari program ini, ada perspektif baru dalam strategi perubahan reformasi suatu sekolah, pelatihan guru, kurikulum. Banyak sekali bibit-bibit inovasi kita yang ada di ormas-ormas kita," ujarnya.        

Program Organisasi Penggerak dirancang agar Kemendikbud dapat belajar dari inovasi-inovasi pembelajaran terbaik yang digerakkan masyarakat. Kemendikbud memberikan dukungan untuk memperbesar skala gerakan ormas agar dapat dimanfaatkan lebih luas.

                               

Saat ini, 4.464 organisasi telah mendaftar di program POP dan kemudian mengikuti proses evaluasi proposal yang terdiri atas seleksi administrasi, substansi, dan verifikasi. Program ini nantinya akan fokus kepada berbagai upaya pengembangan literasi, numerasi, dan karakter di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

                               

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement