Jumat 24 Jul 2020 22:01 WIB

Alasan Mengapa Islam Anjurkan Anak Jaga Nama Baik Orang Tua

Islam mengajarkan umatnya menjaga nama baik kedua orang tua.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Islam mengajarkan umatnya menjaga nama baik kedua orang tua. Anak berdoa.  (ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Islam mengajarkan umatnya menjaga nama baik kedua orang tua. Anak berdoa. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sikap bakti anak adalah dengan menjaga nama baik kedua orang tua kita dari cacian dan makian apa pun bentuknya. Agar dapat menjaga nama baik mereka, maka sebagai anak tidak boleh berbuat yang menyebabkan orang tua dimaki orang lain.

"Baik mereka lakukan sendiri (seperti kita melakukan perbuatan yang menyebabkan orang lain marah dan mencaci-maki diri mereka sendiri sehingga kita lah yang menjadi penyebab caci maki tersebut)," kata

Baca Juga

Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid di dalam bukunya "Prophetic Parenting Cara Nabi Mendidik Anak"  "Atau kita berbuat buruk kepada seseorang kemudian orang itu mencaci-maki salah satu orangtua kita atau seseorang yang berbuat buruk kepada kita kemudian kita mencaci-maki kedua orangtuanya dan dia pun membalas mencaci-maki kedua orang tua kita ketik demikian seterusnya," katanya.

Kesimpulannya, kata Muhammad Nur, memaki orang tua dalam bentuk dan sebab apapun bukankah gambaran berbakti. Menjaga nama baik kedua orang tua dari makian merupakan bukti terbesar dari berbakti.

Diriwayatkan Ibnu Sunni dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi SAW melihat seseorang bersama seorang anak kecil. Beliau bertanya kepada anak tersebut, "Siapa ini?" Dia menjawab "Bapakku." beliau bersabda, "Janganlah engkau berjalan di depannya. Janganlah menyebabkan dia dimaki-maki. Jangan duduk sebelumnya dan jangan memanggilnya langsung dengan namanya."

Diriwayatkan Ibnu Abi Dunya secara mursal dari Abu Makhariq, Nabi SAW bersabda: “Di malam Isra, aku melewati seseorang yang tenggelam dalam cahaya, Arsy Aku tanyakan, "Siapa dia? Malaikat?" Dijawab, "Bukan." Aku tanya lagi kau "Nabi?" Dia jawab, "Bukan." Aku tanya lagi, "Lalu siapa?" Dijawab, "Itu adalah orang yang dulunya di dunia lidahnya selalu basah dengan dzikir kepada Allah. Hatinya selalu terkait dengan masjid dan dia tidak pernah menyebabkan kedua orang tuanya dimaki-maki sama sekali."

Dalam kitab ash-shahih disebutkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: 

لعن الله من لعن والديه "Allah melaknat orang yang mencaci maki kedua orang tuanya."

Dalam Kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari Abdullah bin Amr bin Ash RA, Rasulullah SAW bersabda:

مِنَ الْكَبَائِرِ شَتْمُ الرَّجُلِ وَالِدَيْهِ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَهَلْ يَشْتِمُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ ؟ قَالَ : نَعَمْ يَسُبُّ أَبَا الرَّجُلِ فَيَسُبُّ أَبَاهُ ، وَيَسُبُّ أُمَّهُ فَيَسُبُّ أُمَّهُ  

Termasuk dosa besar seseorang adalah memaki kedua orang tuanya. "Mereka berkata," Wahai Rasulullah apakah ada orang yang mau memaki kedua orang tuanya? "Beliau menjawab, "Benar" seseorang memaki bapak orang lain dan orang itu pun membalas makiannya. Seseorang memaki ibu orang lain dan orang itu pun membalas memakinya." 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement