Jumat 24 Jul 2020 13:25 WIB

Depok Siapkan Strategi Bangkitkan UMKM Pascapandemi Covid-19

UMKM menjadi sektor usaha yang terkena dampak cukup parah saat pandemi.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Gita Amanda
UMKM Depok binaan DKUM Kota Depok saat berkunjung ke pabrik Bogasari
Foto: Bogasari
UMKM Depok binaan DKUM Kota Depok saat berkunjung ke pabrik Bogasari

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sektor usaha yang terkena dampak cukup parah saat pandemi virus corona (Covid-19). Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sudah menyiapkan strategi guna mendorong UMKM bangkit pascapandemi Covid-19.

Menurut Wali Kota Depok, Mohammad Idris, pihaknya akan menyediakan dua persen dari total luas mal atau pasar besar untuk ditempati oleh UMKM. "Peraturan penyediaan tempat yang dua persen itu sudah ada. Namun, teknisnya belum diatur secara perinci. Ke depan kita akan merapikan kembali," ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (24/7).

Baca Juga

Menurut Idris, sebelum pandemi Covid-19, pihaknya juga sudah menyiapkan Gerai Pamer Produk UMKM di Alun-Alun Kota Depok yang dapat menampung hingga 1.000 UMKM.

"Gerai Pamer disediakan bagi pegiat UMKM untuk mengenalkan produknya, tetapi bukan untuk berjualan. Untuk pembelian produk, konsumen dapat menghubungi kontak masing-masing UMKM," terangnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga sedang menyiapkan lokasi lainnya, yaitu Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Universitas Indonesia (UI) di kawasan Margonda. JPO tersebut memiliki lebar yang cukup luas, sehingga bagian tengahnya dapat dimanfaatkan untuk UMK tanpa menghilangkan kegunaan JPO sebagai sarana untuk menyeberang bagi pejalan kaki.

"Jadi untuk membeli produk saja namun tidak boleh nongkrong atau duduk-duduk di sana. Kedepan, kami selaku fasilitator akan terus membantu peningkatan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh teman-teman UMKM," pungkas Idris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement