Jumat 24 Jul 2020 08:54 WIB

Hagia Sophia: Bunda Maria di Antara Kaligrafi Allah-Muhammad

Mozaik Bunda Maria di Masjid Hagia Sophia berada di arah kiblat.

Mozaik Bunda Maria tergambar di langit-langit dan diapit kaligrafi Allah dan Muhammad di Masjid Hagia Sophia.
Mozaik Bunda Maria tergambar di langit-langit dan diapit kaligrafi Allah dan Muhammad di Masjid Hagia Sophia.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Mozaik Bunda Maria sedang menggendong bayi Yesus terlukis di langit-langit bangunan Hagia Sophia. Mozaik ini terlukis tepat di antara lukisan Allah dan Rasulullah di kanan dan kiri langit-langit. Yang menarik, mozaik itu berada tepat di bawah mihrab tempat imam memimpin shalat di bangunan yang berusia 1.500 tahun itu.

Setelah Hagia Sophia dikembalikan fungsinya menjadi masjid, hari ini, Jumat, 24 Juli 2020 akan menjadi hari bersejarah untuk bangsa Turki, dan umat Islam seluruh dunia. Di hari itu, Pemerintah Turki akan menggelar Sholat Jumat di bangunan Hagia Sophia untuk kali pertama dalam 86 tahun sejak Hagia Sophia beralihfungsi menjadi museum pada 1934.

Baca Juga

photo
Orang-orang mengunjungi Hagia Sophia era Bizantium, salah satu tempat wisata utama Istanbul di distrik Sultanahmet Istanbul yang bersejarah pada hari Kamis, 25 Juni 2020. (AP Photo/Emrah Gurel)

Karena posisi mozaik di arah kiblat, pemerintah turki akan menutupnya menggunakan tirai saat shalat berjamaah digelar. Tak hanya mozaik Bunda Maria dan Yesus, di langit-langit dan dinding Hagia Sophia juga terdapat beberapa mozaik tokoh-tokoh Kristen yang akan ditutup saat Sholat Jumat atau sholat berjamaah digelar. Di luar waktu shalat, Hagia Sophia akan terbuka untuk semua pengunjung dan wisatawan, semua mozaik pun akan dibuka.

"Mozaik lain yakni Yesus dan tokoh Kristen lain tidak menjadi penghalang bagi Muslim karnea tidak berada di arah Kiblat," ujar Juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin seperti dikutip dari Reuters.

Namun dia tidak menjelaskan apakah mozaik-mozaik dan lukisan dinding lainnya akan ditutup tirai sepanjang waktu. "Selain waktu salat, Hagia Sophia akan dibuka untuk semua pengunjung dan turis, dan semua mosaik akan dibuka," papar otoritas Turki.

Tirai yang dipasang serupa yang digunakan dalam industri film. "Tak ada satu pun paku yang digunakan saat memasang sistem itu," papar pihak pengelola gedung.

photo
Masjid Hagia Sophia akan menggelar Sholat Jumat pada 24 Juli 2020, untuk kali pertama kali dalam 86 tahun.

Awalnya, teknologi laser akan digunakan untuk menutupi mosaik dan lukisan itu. Namun rencana menggunakan laser ini tak jadi digunakan.

Presiden Turki, Tayyip Erdogan menyatakan Hagia Sophia terbuka untuk beribadah umat Islam. Pengumuman itu setelah putusan pengadilan yang mengatakan konversi bangunan ke museum pada tahun 1934 oleh pendiri Turki modern Mustafa Kemal adalah melanggar hukum.

"Menetapkan Hagia Sophia sebagai masjid, adalah petanda ke arah mencapai pembebasan masjid Al-Aqsa di Yerusalem," kata Presiden Erdogan.

photo
Hagia Sophia di Istanbul, Turki. - ( EPA-EFE / TOLGA BOZOGLU)

Pemerintah Turki pun memutuskan akan menggelar Sholat Jumat di Hagia Sophia dan mengundang para pemimpin dunia untuk hadir dalam acara resmi pembukaan gedung Situs Warisan Dunia UNESCO itu. Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto dilaporkan akan ikut Sholat Jumat hari ini di Hagia Sophia.

Persiapan sudah dilakukan Pemerintah Turki untuk Sholat Jumat pertama dalam delapan dekade. Di antaranya memasang karpet di lantai masjid. Karpet yang dipakai untuk Sholat Jumat di Hagia Sophia diproduksi di Provinsi Manisa, salah satu pabrik karpet pertama di Turki. "Terbuat dari bulu domba 100 persen, karpet hijau yang dipasang dengan motif Ottoman abad ke-17."

photo
Hagia Sophia era Bizantium, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO dan salah satu tempat wisata utama Istanbul di distrik bersejarah Sultanahmet Istanbul, Jumat, 10 Juli 2020. Dewan Negara Turki, pengadilan administratif tertinggi di negara itu mengeluarkan putusan tentang pembatalan keputusan 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum dibatalkan. - (AP Photo/Emrah Gurel)

Hagia Sophia dibangun pada abad keenam sebagai katedral. Namun, ketika Kekhalifahan Utsmani atau Ottoman yang dipimpin Sultan Muhammad Al-Fatih membebaskan Konstantinopel (lalu namanya diubah menjadi Istanbul), bangunan ini diubah menjadi masjid pada 1453.

Kantor berita Anadolou melaporkan, Presiden Erdogan mengundang Paus Fransikus untuk menghadiri pembukaan masjid. Namun sejauh ini belum ada laporan bagaimana tanggapan Paus yang pada 12 Juli lalu mengaku "sangat sedih" atas keputusan Turki menjadikan Hagia Sofia kembali menjadi masjid.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement