Jumat 24 Jul 2020 04:10 WIB

Cak Imin: Gibran Realitas Kultural Demokrasi

Cak Imin menilai Gibran ikon anak muda terjun ke politik.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar tertawa pada acara Tasyakuran Harlah ke-22 PKB di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (23/7/2020). Harlah ke-22 PKB tersebut mengangkat tema Aksi Melayani Indonesia.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar tertawa pada acara Tasyakuran Harlah ke-22 PKB di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (23/7/2020). Harlah ke-22 PKB tersebut mengangkat tema Aksi Melayani Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandarmenyebut putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabumingraka merupakan ikon anak muda yang terjun ke dunia politik Tanah Air. Karena itu ia meminta anak muda ikut aktif di politik.

"Gibran adalah salah satu ikon kaum muda yang terjun ke politik. Saatnya kaum muda turun ke politik," ujar Cak Imin kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Wakil Ketua DPR RI itu mengakui, memang ada sisi negatif dengan majunya putra Presiden Jokowi itu dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta, yaitu kemunculan kembali isu dinasti politik.

Namun, mau bagaimanapun, Gibran adalah realitas kultural demokrasi di Indonesia saat ini yang membolehkan pencalonan itu terjadi.

 

"Realitas kultural bahwa untuk menang dan didukung masyarakat, itu demokrasi bebas," kata Cak Imin.

Gibran Rakabumingraka mendapat surat rekomendasi dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk maju dalam Pilwalkot Surakarta, Jumat (17/7). PDIP memasangkan Gibran dengan kader partai, Teguh Prakosa, yang juga Ketua DPRD Surakarta periode 2014-2019.

Pencalonan itu memunculkan pro-kontra masyarakat yang dipicu oleh isu munculnya kembali dinasti politik pasca-reformasi. Terlebih, Gibran maju di saat ayah kandungnya Joko Widodo masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.

Namun, terlepas dari itu, pencalonan Gibran mendapat dukungan sejumlah partai politik di antaranya dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement