Kamis 23 Jul 2020 20:40 WIB

Sigi Berupaya Jamin Ketersediaan Pangan

Pemerintah Kabupaten Sigi berupaya menjamin ketersediaan pangan.

Warga melintas di dekat puing rumah yang hancur akibat diterjang banjir bandang di Desa Oloboju, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (11/7/2020). Banjir bandang yang terjadi pada Jumat (10/7/2020) malam karena hujan deras dan membawa material lumpur dan kayu-kayu itu menyapu sejumlah rumah warga dan menghanyutkan ternak serta merusak ratusan hektar lahan pertanian milik warga.
Foto: ANTARA/BASRI MARZUKI
Warga melintas di dekat puing rumah yang hancur akibat diterjang banjir bandang di Desa Oloboju, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (11/7/2020). Banjir bandang yang terjadi pada Jumat (10/7/2020) malam karena hujan deras dan membawa material lumpur dan kayu-kayu itu menyapu sejumlah rumah warga dan menghanyutkan ternak serta merusak ratusan hektar lahan pertanian milik warga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Sigi, Sulawesi Tengah, Mohammad Irwan Lapatta mengatakan pemerintah kabupaten setempat akan terus berupaya semaksimal mungkin menjamin ketersediaan pangan di tengah masyarakat melalui peningkatan produksi dan produktivitas pertanian.

"Pemerintah Kabupaten Sigi berupaya menjamin ketersediaan pangan dengan jalan meningkatkan produksi hasil-hasil pertanian," kata Irwan di Sigi, Kamis, pada kegiatan gerakan tanam kedelai.

Baca Juga

Bupati mengatakan pangan merupakan kebutuhan mendasar manusia yang paling hakiki sehingga kebutuhan pangan masyarakat di suatu daerah mutlak harus terpenuhi.

"Namun, untuk memenuhi itu dibutuhkan persamaan persepsi," katanya.

Untuk mendukung hal itu diperlukan sinkronisasi program dan teknologi yang digunakan dalam bercocok tanam.

Dengan adanya sinkronisasi itu, menurut bupati, menunjukkan upaya serius pemerintah untuk selalu menjamin ketersediaan pangan melalui peningkatan hasil-hasil pertanian.

Bupati mengatakan dalam penyusunan program pembangunan daerah, sektor tanaman pangan menjadi salah satu prioritas utama.

Pilihan itu prioritas tersebut karena mempertimbangkan jumlah penduduk Sigi yang terus meningkat, yang secara langsung berdampak pada kebutuhan konsumsi atas pangan.

Namun, diakui Bupati, di satu sisi terjadi pengurangan lahan-lahan pertanian, dikarenakan lahan pertanian beralih fungsi menjadi lahan permukiman warga.

"Dalam menghadapi tantangan tersebut sangat diperlukan kesamaan persepsi, keterpaduan teknologi, dan sinkronisasi dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan," ungkap Bupati.

Bupati menambahkan bahwa pengembangan sektor pertanian, tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri akan tetapi harus didukung berbagai instansi terkait lainnya.

Dia mencontohkan penyediaan jaringan irigasi dan sarananya merupakan program dari Dinas Pekerjaan Umum.

"Kemudian untuk pemasaran produk pertanian merupakan tugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, sedangkan untuk modal perlu adanya dukungan perbankan," ujarnya..

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement