Kamis 23 Jul 2020 19:14 WIB

Rasa Kasihan Amien Rais kepada Pengurus DPP PAN

Amien Rais kasihan kepada pengurus PAN yang terkesan mengemis menteri ke Jokowi.

Tangkapan layar dari video Amien Rais, yang menyebut tengah mempertimbangkan untuk membentuk PAN Reformasi.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Tangkapan layar dari video Amien Rais, yang menyebut tengah mempertimbangkan untuk membentuk PAN Reformasi.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar

Lewat sebuah rekaman wawancara yang diunggah di media sosial, Selasa (21/7), Amien Rais 'menyerang' DPP Partai Amanat Nasional (PAN). Sebagai salah satu pendiri PAN, ia mengaku telah dikeluarkan dari partai dan menyindir langkah sowan pengurus DPP PAN ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga

"Saya sudah tidak di PAN sama sekali. Saya sudah dikeluarkan oleh anak buah saya karena berbeda prinsip," ujar Amien dalam video di akun Ustaz Tengku Zulkarnain yang ditayangkan pada Selasa (21/7).

Perbedaan prinsip, kata Amien, menjadi alasan utana kenapa ia dikeluarkan dari partai yang didirikannya itu. Pasalnya, DPP PAN periode 2020-2025 disebutnya ingin bergabung dengan kabinet Presiden Jokowi.

"Kalau anda tetap ingin dukung rezim ini, jelas sesuatu langkah yang keliru bin salah. Jadi itu tidak ada rasionya, tidak ada rasionalisasinya," ujar Amien.

Ia juga menyayangkan pengurus baru PAN yang bertemu beberapa kali dengan Jokowi di Istana. Sebab, hal itu dinilainya sebagai bentuk mengemis posisi di Kabinet Indonesia Maju.

"Kok tidak menggunakan akal sehatnya dan keislamannya. Kemudian yang dibela itu siapa, jadi dimatikan akal qur'aniyahnya itu. Dimatikan akidahnya," ujar Amien.

Selain itu, ia juga membantah bahwa anaknya, Mumtaz Rais disodorkan menjadi salah satu menteri Jokowi. Amien menegaskan, bahwa hal itu hoaks.

"Saya tidak setuju bergabung dengan rezim yang sudah tidak ketulungan itu. Mereka tetap yakin bahwa dengan bergabung, rezin Jokowi akan dapat segala," ujar Amien.

Ia pun mengaku merasa kasihan dengan pengurus DPP PAN yang beberapa kali sowan ke Jokowi. Menurutnya, pengurus PAN periode 2020-2025 tak menggunakan akal sehatnya.

"Saya lihat kemarin, ya Allah semua sowan. Kemudian mohon maaf, baru kali ini bapak presiden dan pengurus baru itu, dalam hati saya kasihan ya," ujar Amien.

Kunjungan ke Jokowi juga dinilainya sebagai bentuk mengemis PAN untuk masuk ke Kabinet Indonesia Maju. Padahal, sebaiknya pengurus PAN secara ksatria menerima kekalahan di pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

"Kemudian jangan merengek-rengek semua sowan ke Istana, mengemis-ngemis. Itu memalukan sekali," ujar Amien.

Diketahui, pengurus DPP PAN beberapa waktu lalu memang melakukan kunjungan silaturahim kepada Presiden Jokowi. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan secara langsung memimpin para pengurus DPP partainya bertemu Jokowi.

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan bahwa pertemuan antara pengurus DPP PAN dan Jokowi untuk membahas pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah pandemi Covid-19.  Ia mengatakan, PAN akan terus bersama pemerintah dalam menggerakkan pembangunan nasional.

"Silaturahmi menyambung rasa kekeluargaan setelah pasca pelaksanaan kongres ke-5 PAN di Kendari, Februari 2020," ujar Viva.

Ihwal pengakuan Amien yang sudah dikeluarkan dari PAN, Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno membantah.

"Tidak mungkin ada yang berani untuk memberhentikan Pak Amien. Itu rasanya sudah diluar nalar itu ya," ujar Eddy saat dihubungi, Kamis.

Ia menjelaskan, Amien Rais merupakan pendiri dan tokoh sentral PAN. Sehingga tak mungkin ada pengurus DPP yang berani memberhentikannya.

"Seluruh jajaran PAN itu sangat hormat sangat respect kepada Pak Amien. Sehingga tidak mungkin ada yang punya pikiran yang nyeleneh untuk melakukan hal tersebut," ujar Eddy.

Menurutnya, ada miskomunikasi dari pengakuan Amien Rais di video milik KH Tengku Zulkarnain. Sehingga, maksud yang disampaikannya tidak diterima lengkap oleh masyarakat.

"Saya khawatirkan bahwa berita yang terkomunikasikan itu mungkin tidak diterima dengan sempurna oleh temen-temen dan publik ya," ujar Eddy.

Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto juga membantah bahwa partainya mengeluarkan Amiem Rais. Menurutnya, tidak ada satu pun pengurus yang berani memecat mantan Ketua MPR itu.

"Tidak ada yang berani mecat Pak Amien, tidak ada dan siapa yang berani? Pemecatan Pak Amien itu tidak ada," ujar Yandri saat dihubungi, Kamis.

Yandri menegaskan, Amien merupakan pendiri dan tokoh sentral PAN. Bahkan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan disebut Yandri telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan besannya itu.

"Setahu saya beberapa kali Bang Zul mau ketemu Pak Amien, Bang Zul selalu cerita sama kita kan. Bang Zul selalu minta waktu ke Pak Amien, tapi Pak Amiennya yang belum memberi waktu," ujar Yandri.

Terkait pertemuan PAN dan Presiden Joko Widodo yang dipersoalkan Amien, Yandri membantah kunjungan tersebut membahas kabinet. Tetapi, membahas penanganan pandemi Covid-19.

"Itu untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan bangsa yang saat ini sangat rumit. Contohnya persoalan Covid-19, kan harus sama-sama," ujar Yandri.

photo
Kongres PAN - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement