Kamis 23 Jul 2020 17:55 WIB

Sah, Bank Jatim Miliki Dirut Baru

Hingga Mei 2020, tercatat aset Bank Jatim sebesar Rp 72,36 triliun.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nidia Zuraya
Direktur PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) terpilih Busrul Iman.
Foto: Dok. Bank Jatim
Direktur PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) terpilih Busrul Iman.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2020 di Ruang Bromo Kantor Pusat Bank Jatim, Surabaya (23/07). Agenda utamanya adalah pengangkatan Direktur Utama Bank Jatim atas dua calon yang diajukan untuk dipilih dengan suara terbanyak pada RUPSLB tersebut.

Dua calon yang dimaksud adalah Busrul Iman yang sebelumnya menjabat direktur Komersial dan Korporasi Bank Jatim. Kemudian calon kedua adalah Erdianto Sigit Cahyono yang sebelumnya menjabat direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jatim. Keduanya telah memperoleh persetujuan menjadi Direktur Utama Bank Jatim berdasarkan hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan.

Baca Juga

Pada RUPSLB tersebut, Busrul Iman terpilih sebagai direktur Utama Bank Jatim yang baru, setelah beberapa waktu kosong. Busrul pun mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham atas kepercayaan yang telah diberikan.

"Semoga saya bisa menjalankan amanah dalam membawa Bank Jatim ke arah yang lebih baik," ujar Busrul Iman.

Busrul kemudian menjelaskan kinerja Bank Jatim. Hingga Mei 2020, tercatat aset Bank Jatim sebesar Rp 72,36 triliun atau tumbuh 9,69 persen (yoy). Dari segi bisnis, kredit Bank Jatim mengalami pertumbuhan 12,07 persen (yoy) atau sebesar Rp 38,96 Tltriliun.  Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim mengalami pertumbuhan 10,76 persen (yoy) atau sebesar Rp 61,36 triliun.

Busrul mengatakan, pertumbuhan performa kinerja keuangan Bank Jatim yang cukup bagus tersebut, mampu menjaga rasio keuangan di tingkat yang wajar. Dimana tercatat Return on Equity (ROE) sebesar 18,25 persen, yang menunjukkan rasio profitabilitas Bank Jatim masih cukup bagus. Dari sisi ketahanan modal, rasio CAR sebesar 21,61 persen, yang menggambarkan kecukupan modal Bank Jatim juga cukup bagus.

Kemudiam, diikuti dengan Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,88 persen, ROA sebesar 2,60 persen, serta tingkat efisiensi Bank Jatim yang cukup bagus dilihat dari rasio BOPO sebesar 70,71 persen. Dengan catatan kinerja tersebut, Bank Jatim mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 608,22 miliar.

Busrul mengatakan, pandemi Covid-19 menjadi salah satu tantangan terberat yang dihadapi setiap elemen masyarakat, termasuk dunia perbankan. Di tengah-tengah pandemi, Bank Jatim diakuinya masih mampu memberikan kinerja yang positif, khususnya untuk mendorong perekonomian Jawa Timur.

"Sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19, Bank Jatim menyalurkan bantuan dengan total akumulatif sebesar Rp 4,4 miliar yang tersebar di seluruh kabupaten/ kota di Jawa Timur," ujarnya.

Kemudahan juga diberikan Bank Jatim untuk nasabah dalam pengajuan kredit atau pembiayaan. Selama ini Bank Jatim telah memiliki e-form kredit yang memudahkan nasabah dalam pengajuan kredit. Calon nasabah cukup dengan melakukan registrasi melalui portal e-form kredit, kemudian Bank Jatim akan mengirimkan notifikasi melalui sms.

Selain itu, Bank Jatim juga telah memiliki fasilitas kredit multiguna elektronik (e-kmg) yang dapat dimanfaatkan nasabah. Fasilitas ini merupakan pengembangan kredit multiguna yang sudah ada sebelumnya. Kali ini e-kmg menyajikan kemudahan dalam mengajukan permohonan kredit baik para Aparatur Sipil Negara (ASN) aktif maupun para pensiunan.

"Beberapa keunggulan dari e-kmg antara lain kemudahan dalam pengajuan kredit melalui mobile application. Selain itu nasabah cukup memiliki rekening dan payroll gaji yang terdaftar di Bank Jatim," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement