Kamis 23 Jul 2020 16:57 WIB

Jabar Terima Bantuan Satu Unit Mobil Lab PCR dari BNPB

Jabar berupaya mengejar target pengetesan usap metode PCR pada 150 ribu orang.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Setiawan Wangsaatmaja
Setiawan Wangsaatmaja

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja secara simbolis menerima bantuan satu unit mobil laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (23/7). Penyerahan simbolis dilakukan oleh Staf Ahli Kepala BNPB Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak, SIP, M.Sc.

Nantinya, mobil lab PCR dari BNPB ini akan digunakan di berbagai titik di Jabar oleh Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian Massal, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Jabar dalam rangka meningkatkan jumlah pengetesan masif di Jabar.

Menurut Setiawan, saat ini, contact tracing (pelacakan kontak erat) dan pengetesan masif adalah kunci penanggulangan Covid-19 dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Jabar. "Kami masih terus bekerja keras untuk melakukan pengetesan karena kami ingin (pengetesan) itu dilakukan sebanyak-banyaknya (di Jabar)," ujar Setiawan.

Menurutnya, Pemprov Jabar sangat berterima kasih atas bantuan (mobil lab COVID-19) dari BNPB. Dengan bantuan mobil lab, pihaknya tinggal fokus tentukan target mana yang harus dites. "Bapak Gubernur (Ridwan Kamil) juga titip untuk menyampaikan terima kasih kepada BNPB," katanya.

Setiawan menjelaskan, saat ini pihaknya berupaya mengejar target pengetesan usap (swab test) metode PCR kepada 150 ribu orang. Hal itu merujuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyarankan pengetesan contact tracing dilakukan terhadap 10-30 orang dari satu kasus terkonfirmasi positif.

"Jabar saat ini ada sekitar 5.700 (kasus terkonfirmasi), jadi jika kita kalikan 30 artinya ada kurang lebih 150 ribu orang yang butuh untuk kita uji dengan PCR," kata Setiawan.

Kepada Staf Ahli Kepala BNPB, Setiawan pun melaporkan bahwa pihaknya setiap minggu melakukan pertemuan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar untuk melaporkan perkembangan maupun kegiatan yang sudah dilakukan dalam menangani COVID-19.

"Kami di Jabar selalu kompak. SDM (Sumber Daya Manusia) di Jabar juga hebat. Dan kami sudah lebih dulu menentukan sembilan indikator untuk level kewaspadaan. Tapi sekarang disesuaikan mengikuti pusat agar satu bahasa (warna)," papar Setiawan.

Staf Ahli Kepala BNPB Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak mengatakan, bantuan dari BNPB ini menjawab permintaan bantuan dari Jabar meski pihaknya belum bisa memenuhi jumlah yang diminta.

"Dari tiga (unit mobil lab PCR) yang diminta, satu dulu (yang diberikan). Nanti mungkin bisa ada lagi," kata Komaruddin.

Adapun dilansir situsweb BNPB, satu unit mobil lab PCR untuk Jabar dilengkapi kapasitas 96 wells/holes dengan alat ekstraksi otomatis sehingga bisa mencapai kapasitas pemeriksaan hingga 30 ribu sampel spesimen per bulan.

Mobil lab tersebut juga memiliki Bio Safety Cabinet untuk pengerjaan sampel serta ruangan dengan negative pressure yang difiltrasi oleh HEPA filter serta fasilitas pengaman lainnya sesuai standar WHO.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement