Kamis 23 Jul 2020 13:59 WIB

Perairan Laut Sawu Jadi Surga Bagi Paus

Laut Sawu menjadi perairan yang subur dan dijadikan tempat mencari makan paus

Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Foto: KKP
Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur (NTT)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG  - Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Ikram Sangadji menyebut wilayah Taman Nasional Perairan Laut Sawu di Nusa Tenggara Timur sebagai surga bagi paus, lumba-lumba, dan satwa dari ordo Cetacea lainnya.

"Perairan NTT, khususnya Laut Sawu, itu menjadi perairan yang subur dan dijadikan tempat mencari makan dan beristirahat bagi lumba-lumba, paus, dan jenis Cetacea lainnya," katanya, Kamis (23/7).

Ikram mengatakan, Taman Nasional Perairan Laut Sawu yang luasnya 3.355 juta hektare merupakan wilayah yang kaya dengan sumber makanan bagi paus dan mamalia laut lain.

Menurut dia, mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba yang melakukan perjalanan dari Australia menuju Laut seram, Laut Banda, dan masuk ke Laut Sawu untuk mencari makan dan beristirahat.

Hampir setiap tahun ada paus dan lumba-lumba yang muncul di kawasan Laut Sawu dan bangkai paus atau lumba-lumba ditemukan terdampar di pesisir Kupang dan pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur.

Ikram mencontohkan pada Oktober 2019 ada 17 paus yang terdampar dan mati di kawasan pesisir Kabupaten Sabu Raijua.

Menurut Sangadji, kawasan Laut Sawu merupakan jalur perlintasan paus dan lumba-lumba dan gangguan pada sistem navigasi paus dan lumba-lumba membuat sebagian dari mereka terdampar di kawasan pesisir.

"Untuk paus terdampar di Teluk Kupang baru sekali ini. Tapi di tempat lain di kawasan Laut Sawuini sering terjadi. Laut Sawu ini memang perlintasannya mamalia seperti paus dan lumba-lumba," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement